Papua Jadi Prioritas, Saluran Irigasi Rp 38,7 Miliar Segera Dibangun
JAKARTA, KompasProperti - Pentingnya akses sumber daya air untuk pertanian membutuhkan saluran irigasi yang baik.
Untuk menyediakan saluran irigasi, pemerintah memberlakukan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).
Di Papua dan Papua Barat, saluran irigasi ini akan dibangun di Manokwari dan Merauke dengan biaya Rp 38,7 miliar. Rinciannga masing-masing Rp 16,4 miliar dan Rp 22,3 miliar.
"Jaringan irigasi di sana, ini dibangun padat karya. Kita lakukan melalui program P3-TGAI," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, saat Diskusi Media "Visi Indonesia Sentris Pemerataan di Papua", di Jakarta, Minggu (5/3/2017).
Basuki menyebut padat karya karena dikerjakan oleh para petani lokal yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)/Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).
Baca: Membumikan Harapan Lewat Trans Papua Sisi Selatan
Tujuan dari program ini adalah menyediakan air bagi kawasan perdesaan dengan melakukan perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi kecil.
Luas lahan yang digarap kurang dari 150 hektar. Selain itu, program ini juga menyediakan irigasi tersier, dan irigasi desa yang dilakukan dengan konsep pemberdayaan masyarakat.
Diharapkan, kinerja layanan irigasi kecil, irigasi desa dan irigasi tersier dapat meningkat sesuai kebutuhan.
Tidak hanya itu, manfaat sosial-ekonomi langsung dan kesejahteraan para petani dan masyarakat perdesaan juga diharapkan dapat menjadi lebih baik.
Secara keseluruhan P3-TGAI turut memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan Ketahanan Pangan.
Metode pelaksanaannya berupa swakelola, pola pemberdayaan, partisipatif dan padat karya.
Alokasi anggarannya sebesar Rp. 200 juta per daerah untuk pembangunan fisik 90 persen sebesar Rp 178 juta dan pendampingan oleh P3A 10 persen atau Rp 22 juta.