Pembangunan Jalan Layang Antapani Masuk Tahap Akhir
JAKARTA - Pembangunan jalan layang antapani saat ini telah memasuki tahap akhir dengan dilakukannya berbagai macam tes uji kelayakannya dan berdasarkan hasil tes, jalan layang tersebut siap digunakan masyarakat.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan memasuki tahap akhir dari beberapa tes yang dilakukan, jalan layang yang dimulai konstruksi fisiknya pada 2016 telah memenuhi persyaratan teknis.
“Hari ini (28/12), akan dilakukan ujicoba open traffic Jalan Layang Antapani selama 2 jam (06.00-08.00), dengan tujuan untuk melihat pola pergerakan kendaraan dan perilaku pengemudi,” katanya seperti yang dikutip dari keterangan resminya Rabu (28/12/2016).
Senada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Balitbang Kementerian PUPR Herry Vaza mengatakan bahwa uji pembebanan statis dan dinamis jalan layang Antapani telah dilakukan pada 24 Desember 2016 dengan deformasi (serviceability limit state) dan tegangan (ultimate limit state) telah memenuhi persyaratan teknis.
Rencananya, jalan layang dengan teknologi yang sama akan dibangun untuk mengurangi kemacetan akibat perlintasan sebidang kereta api di Kabupaten Brebes dan Tegal. Diketahui bahwa pada musim mudik Lebaran 2016, terjadi penumpukan kendaraan setelah pintu keluar tol Brebes Timur akibat perlintasan sebidang kereta api di kawasan tersebut.
Danis menjelaskan bahwa jalan layang tersebut merupakan uji coba teknologi Corrugated Mortar-busa Pusjatan (CMP) yang merupakan teknologi hasil litbang Puslitbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) berupa kombinasi Mortar-Busa dengan Corrugated Steel Structure, dengan tujuan menyediakan teknologi untuk membangun jalan layang dengan waktu yang lebih singkat dan biaya murah serta dalam rangka membantu mengurai kemacetan salah satunya pada simpang-simpang sebidang.
Pembangunan jalan layang Antapani merupakan kerjasama antara Kementerian PUPR dan Pemerintah Kota Bandung. Total biaya yang dikeluarkan untuk membangun jalan layang tersebut adalah Rp23,5 miliar dan biaya penataan simpang serta arsitektur sebesar Rp11 miliar.