Pemerintah Dorong Tenaga Konstruksi Tingkatkan Keahlian Lewat Sertifikasi
Pemerintah terus mendorong tenaga kerja sektor konstruksi untuk melakukan sertifikasi kompetensi.
Langkah ini diharapkan mendorong tenaga konstruksi Indonesia punya posisi tawar yang tinggi dalam mengisi pasar kontruksi nasional maupun internasional.
“Kita terus mendorong tenaga konstruksi untuk meningkatkan kemampuannya dengan melakukan sertifikasi,” ujar Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib saat membuka acara sertifikasi 2290 tenaga kerja konstruksi di Jakarta, Kamis (15/12).
Ia mengatakan, tenaga kerja konstruksi lokal harus mampu bersaing dalam memperebutkan pasar konstruksi nasional yang besarnya sangat signifikan.
“Tahun depan, paling tidak ada alokasi Rp 103 triliun dari PUPR. Itu belum termasuk belanja konstruksi sektor swasta yang tentunya lebih besar,” katanya.
Dari sisi pasar luar negeri, Yasid berharap kontraktor dan konsultan nasional bisa menggarap proyek di luar negeri dengan target kontrak sekitar Rp 15 triliun.
“Karena itu, sertifikasi tenaga kerja konstruksi sangat strategis dalam pengembangan keahlian tenaga kerja konstruksi,” katanya.
Yusid mengatakan bahwa sepanjang 2014-2019, pemerintah berharap bisa membangun 65 waduk, 1 juta jaringan irigasi baru, rehabilitasi 3 juta hektar jaringan irigasi lama, pembangunan 1.000 kilometer jalan tol dan 2.650 kilometer jalan arteri.
Pembangunan infrastruktur yang masif itu tentunya membutuhkan tenaga ahli konstruksi yang diharapkan bisa dipenuhi dari dalam negeri.(nas/JPG)