Pemerintah Fasilitasi Negara Lain Yang Ingin Gabung Bangun Ibu Kota Baru
Jakarta – Pemerintah akan memfasilitasi negara lain yang ingin ikut berinvestasi dalam membangun Ibu Kota Negara Baru Indonesia di Panajam Paser Utara serta Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Fadjroel Rahman yang mengatakan telah banyak negara yang berminat untuk membantu Indonesia dalam merampungkan Ibu Kota Baru, seperti Korea Selatan, Jepang, dan juga Uni Emirat Arab (UAE).
"Dalam hal ini gagasan Pak Jokowi ke arah sana. Jadi pemerintah akan menjadi (fasilitator) karena ingin menjadikan ibu kota baru persembahan Indonesia kepada dunia,"kata Fadjroel, dikutip dari CNN Indonesia.
Fadjroel menjelaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan semua keunggulan dari masing-masing negara tersebut dapat di implementasikan di Ibu Kota Negara Baru nantinya. Selain itu Presiden Jokowi juga menginginkan negara lain dapat ikut membantu membangun infrastruktur, teknologi, maupun konservasi lingkungan di Ibu Kota Baru nantinya.
Dengan pertemuan di Abu Dhabi, Presiden juga menyampaikan dan mengundang semua negara manapun baik dari UEA, Korsel, Jepang, China, Eropa atau manapun untuk bekerja sama membangun ibu kota baru,"jelas Fadjroel
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta kepada Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) untuk dapat menjadi dewan pengarah dalam pembangunan Ibu Kota Baru nantinya. Menurut Fadjroel, permintaan Presiden Jokowi tersebut menjadi salah satu bagian dari proses keterlibatan semua pihak dalam kelancaran pembangunan Ibu Kota Negara Baru nantinya. Dalam hal ini, Pangeran UEA itu menyambut positif permintaan Presiden Jokowi untuk dapat menjadi dewan pengarah.
"Beliau sangat positif melihat rencana pemerintah Indonesia membangun ibu kota baru dengan konsep yang ditawarkan oleh Pak Jokowi sebagai kota yang berkelanjutan, sustainable city bukan sekadar smart city. Yang akan berusia seribu tahun,"lanjut Fadjroel.