Jakarta – Pemerintah melalui Badan Pengurus Jalan Tol akan kembali Melelang 6 ruas tol di tahun 2018 ini, dengan rincian 5 diantaranya merupakan proyek unsolicited atau prakarsa dari badan usaha da nada yang carry over dari proses lelang di tahun 2017. Proyek jalan tol ini akan membentang sepanjang 327 km dengan nilai investasi sebesar Rp 124 triliun.

Keenam ruas tol yang akan dilelang yakni, Tol Semarang-Demak yang akan terintegrasi dengan pembangunan tanggul sepanjang 26,80 km dengan nilai investasi sebesar Rp 15,34 triliun, Semanan-Balaraja sejauh 31,90 km dengan nilai investasi 16 triliun, Kamal-Teluknaga-Rajeg sepanjang 38,60 km dengan nilai investasi sebanyak Rp 23,16 triliun.

Selain itu terdapat proyek akses Pelabuhan Patimban sejauh 37,70 km dengan nilai investasi sebesar Rp 6,40 triliun, kemudian ada Jalur Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sejauh 184 km dengan investasi Rp 46,60 triliun, dan juga Jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utama sepanjang 7,60 km dengan nilai total investasi sebesar Rp 16,50 triliun.

Herry Trisaputra Zuna selaku Kepala Badan Pengatur Jalan Tol menyampaikan pihaknya mengumpulkan sejumlah stakeholder seperti Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memberikan penjelasan terhadap lelang tersebut.

“Jadi 6 jalan tol yang mau market sounding ini, dari panjangnya total 327 km, biaya investasinya sekitar Rp 124 triliun. Ini diharapkan seperti soft launching, jadi kita rewind market bahwa akan ada pelelangan jalan tol dalam waktu dekat,” jelas Herry.

Pada tahap pertama, jalan tol Semarang-Demak yang paling cepat untuk dilelang dengan rencana pengumuman prakualifikasi dilakukan pada minggu depan. Herry juga menyampaikan bahwa ada perubahan jenis proyek tol yang akan dilelang pada tahun ini. Dalam 3 tahun terakhir, sebagian besar tol yang dilelang berasal dari prakarsa pemerintah.

“Minggu depan kita mulai dengan Semarang-Demak, lalu diikuti dengan ruas selanjutnya, harapannya syukur-syukur semua bisa tandatangan perjanjian pengusahaan nya akhir tahun ini,” kata Herry.