Pemudik Bisa Lewat 13 Seksi
Jakarta - Mudik Lebaran mendatang, para memudik diprediksi bisa lewat 13-15 seksi darei 19 seksi jalan tol di Jawa Tengah. Hal itu berdasar perkembangan pembebasan lahan dan pembangunan fisik jalan tol Trans Jawa.
Ruas jalan tol yang dapat dilalui tersebut, antara lain seksi I Pejagan- Brebes sepanjang 13,64 km dan seksi II Brebes-Tegal Barat sepanjang 8,8 km (Tol Pejagan-Pemalang). Kemudian, seksi I Tembalang-Ungaran (11,2 km) dan seksi II Ungaran-Bawen (12,8 km) (Tol Semarang-Solo). Keempat seksi jalan tol tersebut telah dioperasikan.
Seksi lain yang bisa dilalui meskipun masih fungsional, terdiri atas dua seksi di ruas Pejagan-Pemalang, dua seksi di ruas Pemalang-Batang, tiga sampai empat seksi di ruas Batang- Semarang, satu seksi di Ruas Semarang-Solo. Selain itu, ditambah sebagian seksi jalan tol Kartasura-Sragen. Terkait pembebasan lahan tol Trans Jawa di Jateng, sudah mencapai 279,62 km (92,52%) dari total panjang jalan 302,21 km. Sementara pembangunan fisik mencapai 177,65 km (58,78%).
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi perkembangan pembangunan jalan tol awal April 2017. Secara lebih terperinci, dari 15 seksi yang belum rampung, pembebasan lahan di 12 seksi di antaranya sudah di atas 90%.
Tiga lainnya, yakni seksi III Tegal Barat-Tegal Timur 6,63 km (84,16%), seksi IV Kendal- Kaliwungu 8,25 km (75%), dan seksi III Weleri-Kendal 8,55 km (57%) paling lambat. Kepala Biro Infrastruktur dan SDA Pemprov Jateng Peni Rahayu membeberkan, ada sejumlah alasan mengapa pembebasan lahan di ruas tol Pejagan- Pemalang masih 55,86 km (97,13%) dan pembangunan fisik 47,37 km (82,28%).
Pembebasan lahan di Seksi III Tegal Barat-Tegal Timur terkendala empat bidang tanah wakaf. Sebanyak 15 bidang tanah kas desa sudah dibayar dan tinggal menunggu izin Gubernur untuk proses penggantian tanah. Dua bidang tanah warga masih proses konsinyasi dan satu bidang proses kasasi. Untuk Seksi IV Tegal Timur-Pemalang, masih ada enam bidang tanah warga dalam proses kasasi. Pembebasan lahan di ruas Pemalang-Batang mencapai 37,54 km (96,25%) dan pembangunan fisik 6,51 km (16,69%).
Lahan seksi I Pemalang-Pekalongan mencapai 20,32 km (97,3%). Terkendala empat bidang tanah wakaf, 14 bidang tanah Pemkab dan tanah P3A Kaliwadas, dan konsinyasi tujuh bidang tanah warga. Khusus seksi II Pekalongan- Batang, telah mencapai 17,22 km (95,11%). Pembebasan terkendala lima bidang tanah wakaf dan konsinyasi 17 bidang tanah warga.
Sudah Tembus
”Jalan tol Pemalang-Batang sudah tembus. Justru yang menjadi fokus di ruas Batang-Semarang. Seksi III Weleri-Kendal baru mencapai 8,55 km (57%),” kata Peni, Kamis (20/4). Pembebasan lahan di ruas Batang-Semarang mencapai 62,26 km (83,01%) dengan capaian pembangunan fisik 41,37 km (55,16%).
Seksi I Batang- Batang Timur 3,94 km (98,71%) lantaran ada dua bidang dalam proses konsinyasi. Seksi II Batang Timur-Weleri mencapai 30,74 km (90,42%), masih terkendala tiga bidang tanah wakaf. Masih ada konsinyasi di 37 bidang tanah, di mana 26 bidang proses penetapan dan 11 bidang baru akan diajukan.
Selain itu, ada tanah Pemprov yang dikelola Dinas Pertanian dan saat ini menunggu kelengkapan administrasi untuk pembayaran. Sesuai Pasal 45 dan 46 UU 2/2012, pelepasan lahan untuk kepentingan umum tidak memperoleh ganti rugi, kecuali tanah yang telah berdiri bangunan di atasnya dan telah digunakan secara aktif untuk penyelenggaran tugas pemerintahan.
Pemerintah harus bekerja keras jika ingin merealisasikan target ujung jalan tol yang dioperasikan fungsional pada Lebaran 2017 ada di Weleri/Krapyak. Pasalnya capaian pembebasan lahan seksi III Weleri-Kendal baru 8,55 km (57%). ”Ada lahan milik warga dan sawah yang harus dipadatkan dulu. Akan berusaha maksimal untuk seksi ini,” ujar Peni.
Pembebasan lahan di seksi IV Kendal-Kaliwungu mencapai 8,25 km (75%). Masih terkendala 11 bidang tanah wakaf, lima gedung sekolah, satu bidang tanah kas desa. Selain itu, ada 11 bidang tanah yang ditempati warga, meskipun berada di lahan SUTET. Saat ini, pihaknya masih mengajukan persetujuan dari Gubernur untuk ganti rugi.
Terkait 62,639 ha hutan yang dikelola Perhutani, akan diganti dengan lahan di Jawa Barat. Pembebasan seksi V Kaliwungu- Krapyak, mencapai 10,78 km (98%). Masih ada 14 bidang tanah wakaf, 55 bidang tanah masuk proses verifikasi, SPBU Ngaliyan, dan tanah Pemkot Semarang yang masih proses penilaian. Pembebasan lahan di ruas Semarang-Solo mencapai 73,39 km (96,94%) dan pembangunan fisik 41,85 km (55,28%).
Seksi I dan II dari Tembalang-Bawen sudah rampung 100%. Pembebasan lahan Seksi III Bawen-Salatiga 17,9 km (98,5%) dan pembangunan fisik 17,3 km (95,54%). Pembebasan lahan masih terkendala 15 tanah kas desa, 10 di antaranya sudah ada lahan pengganti. Untuk seksi IV Salatiga-Boyolali, pembebaan lahan mencapai 21,5 km (96%).
Lahan yang belum terselesaikan di Kabupaten Semarang, tediri atas enam bidang tanah wakaf, 13 tanah kas desa, dan 54 tanah warga. Seksi V Boyolali-Karanganyar 9,99 km (90%) karena masih ada warga yang meminta jalan baru karena jalan lama tertutup tol. Untuk ruas paling ujung timur Jateng, Solo-Mantingan, pembebasan lahan mencapai 50,57 km (91,94%) dan pembangunan fisik 40,55 km (73,72%).
Seksi Boyolali-Karanganyar 12,38 km (98,94%), masih terkendala tujuh bidang tanah wakaf dan 17 bidang tanah kas desa. Seksi Karanganyar-Sragen 12,8 km (99%) dan Seksi Sragen- Mantingan 25,39 km (99,77%). ”Kami terus memacu pembebasan lahan karena mempengaruhi pembangunan fisik jalan tol,” tandas Peni. (H81-50)