Jakarta – Pengerjaan proyek jalan tol Salatiga-Kartasura pada saat ini sudah mencapai 35%, namun Direktur Utama PT. Solo Ngawi Jaya, David Wijayatno mengatakan bahwa progres untuk pembebasan lahan sudah 100%.

David mengaku optimis dapat mempercepat pengerjaan dari proyek Tol Salatiga-Kartasura ini dikarenakan masalah terbesar yakni pembebasan lahan sudah tertangani.

“Targetnya harus operasional tahun depan, jadi konstruksi harus dibereskan secepatnya,” jelas David, pada hari Minggu (29/10).

Untuk mencapai target tersebut, PT. Solo Ngawi Jaya menerapkan sistem kerja tiga shift atau secara 24 jam penuh dalam sehari. Fokus pengerjaan konstruksi dilakukan demi bisa mengejar target. David juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan tim terbaik dalam pembangunan jalan Tol Salatiga-Kartasura ini. Jalan Tol Salatiga-Kartasura yang menjadi bagian dari ruas tol Semarang-Solo Seksi IV dan V ini memiliki panjang 32 kilometer (km). 

“Saat ini pengerjaan jalan tol tersebut tengah fokus terhadap pengolahan tanah dan infrastrukturnya seperti drainase, irigasi, hingga struktur beton,” kata David.

Dan untuk memastikan perkembangan dari pembangunan ruas jalan Tol Salatiga-Kartasura ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan, Komisaris Utama Jasa Marga, Refly Harun bersama dengan para Anggota Komite Jasa Marga melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek. Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan monitoring tahunan yang rutin diadakan oleh Dewan Komisaris Jasa Marga terhadap seluruh ruas proyek pembangunan Jalan Tol Trans Jawa.