Peningkatan Konektivitas di Provinsi Maluku dan Maluku Utara
Ambon – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Tidak hanya di pulau-pulau besar, pembangunan infrastruktur juga dilakukan pada provinsi kepulauan dan pulau-pulau kecil, diantaranya adalah peningkatan konektivitas pada Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
Panjang jalan nasional di Provinsi Maluku dan Maluku Utara bertambah 1.396 Km karena adanya pengalihan status jalan sebelumnya jalan provinsi, dimana pada tahun 2009 panjangnya 1.578 Km, menjadi 2.975 Km yang terbagi di Provinsi Maluku 1.771 Km dan Maluku Utara 1.203 Km.
“Konektivitas tidak hanya di Kota Ambon saja, tetapi juga di pulau lainnya seperti Pulau Seram, Pulau Key, dan Pulau Kaisar yang masih perlu sentuhan pembangunan," kata Menteri Basuki Hadimuljono Saat kunjungan kerja ke Provinsi Maluku, Rabu (8/2).
Meski terdiri dari pulau-pulau, namun semua jalan nasional di kedua provinsi tersebut mendapatkan penanganan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR. Pada tahun 2017, alokasi anggaran untuk penanganan jalan nasional sebesar Rp 1,1 triliun di Provinsi Maluku dan Rp 834 miliar di Provinsi Maluku Utara.
Porsi terbesar dari alokasi anggaran, digunakan untuk pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan preventif, rehabilitasi jalan, rekonstruksi jalan, pemeliharaan rutin jembatan, pelebaran jalan, pembangunan, serta pembangunan jembatan.
Sementara itu Jalan Trans Maluku sepanjang total 231 Km yang terbentang dari Pulau Tual, Seram, Ambon, dan Buru dilakukan pemeliharaan dan rekonstruksi. Disamping itu dilakukan pembangunan tiga jembatan di Pulau Seram yakni jembatan Wai Yala panjang 100 meter, Wai Fua panjang 50 meter dan Wai Lava panjang 120 meter.
Untuk meningkatkan konektivitas Jalan Lingkar Trans Morotai terdapat pembangunan tiga jembatan yakni Jembatan Bere-bere - Sofi panjang 116 meter, Jembatan Daruba - Wayabula panjang 73 meter dan penggantian Jembatan Ake Buho Buho I panjang 7 meter.
Peningkatan kualitas konektivitas diharapkan mendukung pengembangan ekonomi daerah, diantaranya sektor pariwisata dan proyek pengembangan gas alam cair (liquid natural gas/LNG) di Blok Abadi, Masela yang akan dibangun di Maluku. (*)