PUPR Kejar Tuntaskan Pekerjaan Revitalisasi 3 Pasar Rakyat Pada Februari
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya menargetkan perampungan proses revitalisasi dari 3 pasar rakyat pada Februari mendatang. Hal tersebut sebagaimana seperti yang dijelaskan oleh Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya, Iwan Suprijanto.
"Ketiga pasar itu yakni, Pasar Renteng di Nusa Tenggara Barat (NTB), Pasar Pariaman di Sumatera Barat (Sumbar), dan Pasar Legi di Ponorogo, Jawa Timur,"jelasnya
Secara lengkap Iwan menjelaskan untuk konstruksi dari Pasar Renteng telah rampung tahapan konstruksi 100%, kemudian untuk pembangunan Pasar Pariaman akan rampung pada akhir Januari serta Pasar Legi pada Awal Februari mendatang.
Untuk Pasar Renteng ini sendiri dilakukan revitalisasi setelah terjadinya kebakaran pada tahun Agustus 2018, dibangun seluas total 42.900 meter persegi dengan total 487 kios dan 1.261 los. Rekonstruksi pasar ini menghabiskan dana sebesar Rp 200,6 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Nindya Karya (Persero), Konsultan Manajemen Konstruksi PT Indah Karya (Persero), serta Konsultan Pengawasan berkala PT Pola Data Consultant.
Kemudian untuk Pasar Legi juga dilakukan revitalisasi akibat terjadinya kebakaran tahun 2017 lalu, pasar yang dibangun ini dengan total luas 32.172 meter persegi dengan empat lantai dan terdiri dari 1.468 kios dan 1.021 los dengan total anggaran mencapai Rp 137.5 miliar yang akan dimulai pada 30 Januari 2020.
Konstruksi dari pasar ini dilaksanakan oleh Kontraktor PT Adhi Persada Gedung, Konsultan Manajemen Konstruksi PT Rancang Persada, dan juga Konsultan Perencana CV Profil Emas Konsultan.
Sementara untuk Pasar Pariaman proses revitalisasinya bersamaan dengan Puncak Peringatan Hari Nusantara di Kota Pariaman pada Desember 2019 lalu, yang mengalami kerusakan akibat gempa dan kebakaran.
Pasar Rakyat Pariaman berlokasi di Jalan Sultan Syahrir, Kota Pariaman, Sumbar yang dibangun di atas lahan seluas 5.431 meter persegi dengan anggaran sebesar Rp 89,74 miliar dan dilakukan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.