Jakarta – Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) seksi 2 yang menghubungkan Brigif menuju Sawangan telah resmi beroperasi pada Jumat, 3 Juli 2020. Ruas tol yang terbentang sepanjang 6,30 km ini sendiri telah diresmikan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, dengan memiliki empat gerbang yang diantaranya adalah Gerbang Krukut 1, Gerbang Krukut 4, Gerbang Sawangan 1 dan Gerbang Sawangan 4.

Komisaris Utama PT Citra Waspphutowa, Jusuf Hamka menyampaikan saat ini ruas tol Desari seksi 2 masih tidak dikenakan biaya atau gratis untuk dilalui pengendara. Ia berharap keputusan untuk tarif tol ini dapat keluar dua minggu dari peresmian.

"Namun, kapan keluarnya [SK] dan berapa tarifnya tergantung pada keputusan pemerintah. Dulu seksi pertama sampai 2 bulan. Kalau ini bisa lebih cepat, lebih baik,"jelas Jusuf Hamka

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, jalan tol Desari ini akan terus dilanjutkan pembangunannya hingga ke Salabenda, Kabupaten Bogor. Hal ini berarti ruas tol Desari akan terhubung dengan Tol Boogor Outer Ring Road (BORR).

Menteri Basuki menargetkan, nantinya setelah pembangunan tol Desari ini rampung dapat mengurangi arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).

"Kalau jalan tol ini tersambung sampai Bogor, sekitar sepertiga arus lalu lintas di Jagorawi akan pindah ke sini (Tol Desari) terutama bagi pengendara yang melintasi Kebayoran-Pasar Minggu menuju Bogor,"jelas Menteri Basuki

Jalan tol Desari ini sendiri terdiri dari 4 seksi, dengan 2 seksi pertamanya telah resmi beroperasi sementara untuk seksi 3 yang menghubungkan Sawangan-Bojong Gede baru dalam proses pembebasan lahan yang kini telah mencapai 16%. Sementara untuk seksi 4 saat ini masih belum dapat dimulai hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Jusuf Hamka.

"Untuk seksi 3 pembebasan lahan sudah 16%, seksi 4 belum mulai. Untuk kapannya, kami menunggu juga dari pihak-pihak lain. Tetap bagi saya lebih cepat lebih baik,"kata Jusuf Hamka

Tol Desari ini merupakan ruas tol yang di kelola oleh konsorsium dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) dengan saham 62,50%, PT Waskita Toll Road dengan nilai saham 25% dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dengan saham 12,50% dengan memiliki masa konsesi selama 40 tahun terhitung dari penerbitan surat perintah mulai konstruksi.

Dari data yang miliki oleh BPJT, awalnya nilai investasi pada proyek ini senilai Rp 2,99 triliun namun per September 2018 lalu nilainya naik menjadi Rp 4,8 triliun. Kemudian biaya investasi tersebut akan diproyeksikan naik menjadi Rp 6,8 triliun untuk penambahan rute sampai Salabenda dari total panjang 21,6 km menjadi 28 km.