Sektor Infrastruktur jadi Primadona Investasi Sumsel
Palembang - Sektor infrastruktur menjadi peluang utama investasi di Sumatera Selatan dalam dua tahun ke depan, karena akan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII tahun 2018.
Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki di Palembang, Senin (23/1/2017), mengatakan, kalangan pemodal asing dari dalam dan luar negeri diharapkan menangkap peluang ini.
"Untuk pembangunan LRT saja akan menyerap dana APBN sekitar Rp7,2 triliun, ini sejatinya menjadi peluang bagi kontraktor hingga suplayer barang dan jasa," kata dia.
Selain itu, Sumsel juga berencana membangun jalur kereta api ganda dari Lubuk Linggau hingga ke Pelabuhan laut Tanjung Api-Api yang diperkirakan menelan dana Rp11,1 triliun (masih menunggu investor).
Kemudian, Kawasan Ekonomi Khusus yang akan dibangun di lahan seluas 12 ribu hektare dengan biaya sekitar Rp54,2 triliun, Jembatan Musi IV dan Jembatan Musi VI, jalan tol yang masuk program Trans Sumatera.
"Berdasarkan rencana pembangunan ini yang sebagian besar mulai dijalankan pada 2016, maka tidak heran jika kiranya Sumsel disebut sebagai 'gadis cantik yang sedang bersolek'," ujar dia.
Menurutnya, hanya dengan investasi roda perekonomian daerah dapat berputar dengan ditandai peningkatan pendapatan perkapita dan konsumsi masyarakat.
Untuk itu, sangat penting kiranya semua pihak membangun suatu iklim investasi yang kondusif, sehingga Sumatera Selatan menjadi daerah tujuan penanam modal asing dan dalam negeri.
"Ini semua butuh komitmen dari berbagai pihak. Dalam posisi ini, Pemprov Sumsel berupaya agar tidak menjadi penghambat terkait perizinan dan lainnya," kata dia.
Sementata Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada kisaran 5,0-5,5 persen karena ditopang oleh meningkatnya konsumsi pemerintah, membaiknya kinerja ekspor, masuknya investasi dan membaiknya industri pengolahan.
Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hamid Ponco Wibowo di Palembang mengatakan, perekonomian Sumsel diperkirakan akan lebih baik pada 2017 jika dibandingkan 2016.
"Aliran dana pusat akan lebih banyak lagi pada 2017 ke Sumsel karena sejumlah pekerjaan infrastruktur akan memasuki tahap yang lebih dalam lagi, kemudian harga komoditas mulai membaik sehingga akan memperbaiki kinerja ekspor. Dua komponen ini, dipercaya akan menopang perekonomian," kata Ponco.
Lantaran ini pula BI optimistis pertumbuhan ekonomi Sumsel pada triwulan IV/2016 akan berkisar 4,8-5,2 persen atau setidaknya sejalan dengan proyeksi nasional 5,02 persen.
Pada 2017, BI juga memperkirakan terdapat sektor lain yang juga maju pesat yakni masuknya investasi dan membaiknya sektor pengolahan.
"Jika pabrik kertas dan tisu, OKI Pulp And Paper sudah benar-benar beropeasi pada 2017 maka jelas akan mendongkrak perekonomian Sumsel," kata Ponco. (Ant)