Setelah Papua Kini Pemerintah Targetkan 850 KM Jalan Perbatasan Kalimantan Barat Tersambung
Jakarta – Setelah menjalani proyek pembangunan jalan di Papua, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) IX Banjarmasin telah menandatangani paket Pembangunan Jalan Paralel Perbatasan di wilayah Kalimantan Barat, dengan estimasi pengerjaan selesai pada tahun 2019 mendatang.
Penandatanganan kontrak pekerjaan pembangunan jalan perbatasan ini meliputi ruas Nanga Era-Batas Kalimantan Timur senilai Rp 178,47 miliar. Kontrak yang melibatkan BBPJN XI Banjarmasin dengan Zeni TNI – Angkatan Darat ini ditargetkan selesai dalam waktu 335 hari dan memiliki panjang sejauh 60 km.
“Dengan pembangunan ini, maka pada akhir tahun 2018, dari hamper 850 km jalan (paralel) perbatasan di Kalbar, yang belum terhubung tinggal 47 km,” kata Kepala BBPJN XI, Timbul Pasaribu.
Ketua BBPJN XI Banjarmasin itu juga mengatakan, nantinya kontruksi jalan tersebut akan dilengkapi dengan drainase jalan pada sisi kanan dan kiri di titik-titik tertentu serta akan memiliki ruang selebar 25 meter pada sebagian besar jalan dan 15 meter pada beberapa spot yang memiliki pengecualian.
“Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan Zeni TNI-AD yaitu membuka hutan, memasang gorong-gorong, pipa baja bergelombang yang untuk lokasinya sesuai hasil survei serta pembuatan jembatan sementara sepanjang 335 meter,” tambah Timbul Pasaribu.
Dalam penandatanganan kontrak ini disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal (DIrjen) Bina Marga, Arie Setiadi. Ia menyampaikan bahwa konsultan pengawas memiliki peran penting dalam menjaga pekerjaan selesai tepat waktu dan tepat volume.
“Pembangunan jalan diperbatasan ini antara lain bertujuan untuk menunjukan kedaulatan NKRI dan menargetkan kondisi jalan tersebut akan lebih bagus disbanding jalan negara tetangga,” kata Arie.