Tol Yogyakarta Bawen Disiapkan Lelang 2017
Jakarta — Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menegaskan akan mempersiapkan dokumen desain bagi proyek Tol Yogyakarta—Bawen sepanjang sekitar 70 km setelah mengajukan ruas ini sebagai salah satu proyek prioritas yang dipresentasikan dalam ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum.
Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna menyatakan desain ruas itu telah lama dibuat, sehingga perlu dilakukannya tinjauan kembali untuk dipersiapkan dalam tender proyek selanjutnya. Setelah akhir tahun ini, BPJT menyiapkan tender untuk proyek Jakarta—Cikampek Selatan serta operator tol akses priok sepanjang 11,4 km.
“Kalau kita review dokumen 2017, maka lelang akhir tahun,. Selama ini kan hanya masuk list, kami persiapkan agar tak hanya jadi list saja,” katanya Rabu (9/11)
Dengan lelang yang akan dilakukan akhir tahun, maka konstruksi proyek diperkirakan akan dilakukan pada pertengahan 2018. Herry menyatakan tantangan utama yang masih dihadapai dalam pembangunan ruas tol adalah pembebasan lahan. Dia melanjutkan pengadaan lahan untuk proyek ini belum dilakukan, maka kemungkinan pelelangan akan dilakukan seperti ruas Serang—Panimbang.
"Karena tanahnya kan kita belum punya. Jadi kayak model Serang-Panimbang jadinya. Cari badan usaha sambil bebasin lahannya.," jelasnya
Adapun nilai investasi ruas tol Bawen-Jogja ini diperkirakan mencapai Rp 10,72 triliun. Ruas ini nantinya akan terkoneksi dengan ruas Semarang—Solo pada seksi Bawen. Herrry menegaskan ruas ini akan berbeda dengan ruas Jogja –Solo yang direncanakan tersambung dengan ruas Cileunyi--Garut—Tasikmalaya yang diparakarsai investor Malaysia danPT Jasa Marga Tbk.
Ruas ini juga difokuskan untuk mendukung akses menuju kawasan pariwisata Borobudur.
Sementara untuk ruas lainnya, yang juga ditawarkan kepada swasta, yakni Sukabumi—Ciranjang—Padalarang juga disiapkan dokumen kelengkapannya agar bisa dimulai lelangnya pada 2017. Pasalnya wilayah tersebut juga terhambat pengembangannya karena akses yang belum maksimal.
Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang sepanjang 120 km, akan tersambung dengan tol Jagorawi dari Jakarta ke Sukabumi yang sedang dibangun. Jakarta-Bandung terhubung tol Cikampek dan Cipularang. Herry mengatakan perlu adanya revisi studi kelayakan (feasibility study/FS) jalan tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang telah dimulai sejak 2009.
"Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang ini bisa jadi alternatif kalau terjadi kemacetan lalu lintas atau kepadatan trafik di Sukabumi yang banyak dikunjungi wisatawan," terangnya.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Bank Dunia untuk melihat kemungkinan menerima skema dukungan. Dia menegaskan bahwa proyek ini memang sudah siap dan bisa dikerjasamakan dengan institusi multilateral seperti Bank Dunia.