Waskita Beton Raih Kontrak Baru Rp 4,4 Triliun
Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) pada periode Januari-Maret 2017 atau kuartal I/2017 memperoleh kontrak baru senilai Rp 4,4 triliun.
Pencapaian tersebut setara dengan 35 persen dari target kontrak baru 2017 yang sebesar Rp 12,3 triliun.
Sepanjang Maret 2017 kontrak baru WSBP bertambah dengan masuknya proyek-proyek seperti Jakarta Garden City, Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Proyek Kapal Betung.
Perolehan kontrak baru di kuartal I/2017 tersebut meningkat tajam sebesar 6,5 kali lipat dari perolehan kontrak baru kuartal I/2016 yakni Rp 677,5 miliar.
Direktur Utama Waskita Beton Precast, Jarot Subana mengatakan masifnya proyek infrastruktur Pemerintah menjadi berkah bagi perusahan konstruksi. Terutama, bagi WSBP yang merupakan salah produsen beton pra-cetak (precast) di tanah air.
Dia menjelaskan, produk-produk WSBP saat ini banyak memasok kebutuhan pembangunan infrastruktur jalan terutama dari proyek jalan tol.
"Permintaan precast dan readymix di proyek infrastruktur jalan pasca Pemerintahan Jokowi meningkat signifikan. Untuk tahun mendatang, kontrak baru masih akan tetap tinggi," kata Jarot melalui keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Selasa (4/4/2017).
Tahun ini, WSBP kembali meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 600.000 ton menjadi 3,25 juta ton.
WSBP akan menambah 2 pabrik precast di Kalimantan dan Sumatera dengan kapasitas masing-masing 300.000 ton.
Pada tahun 2016, WSBP juga memperbesar kapasitas produksi menjadi 2,65 juta ton dari 1,8 juta ton di 2015.
Kredit modal kerja
Dalam rangka penguatan modal kerja, pada pekan terakhir bulan Maret 2017, Perseroan mendapatkan tambahan plafon kredit modal kerja dari PT Bank ICBC sebesar Rp 300 miliar menjadi Rp 700 miliar.
Direktur Keuangan Budi Setyono mengatakan, pasca IPO, Perseroan akan menambah porsi pinjaman perbankan untuk memperkuat modal kerja khususnya untuk mengakomodasi masuknya proyek turnkey yang memiliki margin premium.
"Saat ini debt to equity kami 0,45 kali dengan jumlah ekuitas Rp 7,4 triliun, artinya kami masih punya ruang yang besar untuk pinjaman perbankan," kata Budi.
Ia menambahkan, dana IPO masih tersisa Rp 3,7 triliun dan tahun ini, WSBP menargetkan penerimaan proyek turnkey Becakayu senilai Rp 3 triliun.
Dengan target kontrak baru 2017 sebesar Rp 12,3 triliun ditambah dengan carry over tahun 2016 sebesar Rp 10 triliun, maka Perseroan memiliki total order book mencapai Rp 22 triliun.
Untuk kinerja keuangan, pada tahun 2017, WSBP menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp 7,75 triliun atau tumbuh 64 persen secara tahunan dan target perolehan laba bersih sebesar Rp 1,13 triliun atau tumbuh 78 persen secara tahunan.