3 Bendungan yang Dibangun Jokowi Rampung Tahun Ini
Jakarta - Sebanyak tiga bendungan yang dibangun oleh Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal rampung tahun ini.
Ketiga bendungan tersebut seluruhnya berlokasi di luar Jawa, yakni Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Bendungan Tanju di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bendungan Marangkayu di Kalimantan Timur.
Dengan progres fisik rata-rata ketiga bendungan tersebut telah mencapai 88%, diharapkan proses impounding atau pengisian awal bendungan bisa dilaksanakan pada akhir tahun ini.
"Tahun 2017 ini kami targetkan bendungan yang selesai ada tiga, Bendungan Tanju, Raknamo, Marangkayu di Kalimantan," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Imam Santoso dalam Diskusi Media di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Adapun hingga saat ini, bendungan Raknamo di NTT progres pekerjaan fisiknya telah mencapai 92,62% dan ditarget bakal rampung pada September. Imam menuturkan, bendungan ini rampung jauh lebih awal dari perencanaan lantaran proses pengadaan lahan yang lancar.
"Bendungan Raknamo ini lebih cepat 1,5 tahun dari target. Di Raknamo ini yang masalahnya cuma ada di luasan genangannya. Tapi karena Pemdanya juga baik dan kooperatif, tanahnya sudah bebas semua lebih awal," ujar Imam.
Kemudian bendungan Marangkayu telah mencapai 100%, dan hanya tinggal menyelesaikan sedikit pengadaan lahan di daerah genangan. Sedangkan untuk bendungan Tanju, diharap bisa selesai pada akhir tahun nanti dengan progres fisik saat ini telah mencapai 75%.
Bendungan Raknamo sendiri dilakukan peletakan batu pertamanya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Desember 2014 lalu. Bendungan seluas 147 hektar yang dibangun dengan dana Rp 760 miliar tersebut berkapasitas tampung 14,09 juta meter kubik, dan akan menyediakan air bersih untuk ibu kota Kabupaten Kupang 100 liter per detik.
Sedangkan bendungan Tanju memiliki daya tampung 18,27 juta m³ dan akan beroperasi sepaket dengan Bendungan Mila yang akan menyusul penyelesaiannya pada tahun 2018. Kedua bendungan tersebut akan berfungsi menyuplai kebutuhan air irigasi seluas 3.939 hektare, suplai air baku sebesar 0,05 meter kubik/detik dan pembangkit listrik sebesar 0,5 MW.
Dan untuk bendungan Marangkayu, akan memiliki manfaat untuk irigasi seluas 4.500 hektare air baku 0,45 meter per detik. Bendungan ini juga berpotensi sebagai pembangkit tenaga listrik sebesar 1,35 megawatt dan mereduksi banjir 0,73 meter kubik per detik.
Sebagai informasi, dalam kurun waktu 2015-2019, Pemerintahan Presiden Jokowi menargetkan pembangunan 65 bendungan untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan.
Terdiri dari pembangunan lanjutan 16 bendungan yang belum selesai pada 2014 dan 49 bendungan baru. Hingga akhir 2019, ditargetkan selesai pembangunannya 29 bendungan dan akan menambah tampungan air sebanyak 2 miliar m3.