Jakarta – PT Brantas Abipraya (Persero) menargetkan dapat segera merampungkan dua Proyek Strategis Nasional (PSN), yakni Bendungan Tukul dan Bendungan Tapin pada Desember 2020. Hal tersebut sebagaimana seperti yang disampaikan oleh General Manager Divisi Operasi 2 Brantas Abipraya, Anwar Khoirudin.

"Ya, kedua bendungan ini telah melewati masa pengisian atau impounding pada awal Oktober ini. Bendungan Tukul pada 1 Oktober dan Bendungan Tapin pada 9 Oktober,"kata Anwar

Anwar juga menjelaskan kehadiran kedua bendungan ini guna membantu pemenuhan target ketahanan air dan pangan nasional dengan menyediakan air baku sebesar 54,83 meter kubik per detik pada tahun 2024 nanti.

Untuk Bendungan Tukul sendiri berlokasi di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Pacitan Jawa Timur. Dengan memiliki daya tampung sebesar 56,77 meter kubik, bendungan yang mulai dikerjakan sejak tahun 2013 lalu ini akan mulai melakukan pengisian tahap awal pada Oktober 2020 ini. Nantinya diharapkan bendungan ini dapat mensuplai air baku 300 liter per detik serta mampu mengairi irigasi seluas 600 hektar.

Sementara itu, untuk Bendungan Tapin sendiri berlokasi di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Bendungan yang diproyeksikan dapat menampung air sebanyak 56,77 meter kubik ini akan melayani irigasi di wilayah Kabupaten Tapin seluas 5,472 hektar.

Anwar juga menjelaskan pihaknya sangat mendukung ketahanan pangan nasional, hal ini dibuktikan dengan turut serta PT Brantas Abipraya (Persero) pada 12 proyek pembangunan bendungan dan pekerjaan irigasi yang tersebar diberbagai daerah. Ia juga menyampaikan terkait pengerjaan proyek-proyek tersebut pihaknya juga telah menjalankan komitmen AKHLAK atau Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang menjadi nilai-nilai BUMN.