Segera Diresmikan, Jembatan Teluk Kendari Jadi Ikon Baru Di Sulawesi Tenggara
Jakarta – Proyek pembangunan Jembatan Teluk Kendari telah sukses diselesaikan. Jembatan yang dirancang memiliki panjang 1,34 km ini rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (22/10), hal tersebut sebagaimana seperti yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian.
Namun menurut Hedy, operasional dari jembatan ini baru akan dibuka pada minggu depannya. Hal tersebut guna mematangkan persiapan dari operasional serta sosialisasi keselamatan berkendara di atas Jembatan Teluk Kendari tersebut.
"Besok peresmian oleh Presiden Jokowi. Tapi operasionalnya seminggu kemudian, persiapan sosialisasi. Kalau tidak disosialisasikan, malah banyak warga yang berhenti di atas jembatan. Ini kan tidak boleh,"jelas Hedy, pada Rabu (20/10)
Jembatan Teluk Kendari ini dibangun oleh Konsorsium kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero), yang pembangunannya terdiri dari jalan pendekat atau oprit sepanjang 602,5 meter, approach span sepanjang 357,7 meter, side span sepanjang 180 meter, serta bentang utamanya sepanjang 200 meter.
Teknologi yang digunakan dalam pembangunan jembatan ini adalah cable stayed dengan kabelnya diimpor dari Austria. Dengan menghabiskan dana APBN senilai Rp 800 miliar dengan skema kontrak tahun jamak (Multi Years Contract) 2015-2020.
Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk, Novel Arsyad menyampaikan dalam pengerjaan nya konsorsium melibatkan sekitar 450-500 tenaga konstruksi serta dengan waktu pengerjaan konstruksi selama 4 tahun.
"Untuk pekerjaan jembatan dengan nilai proyek sebesar ini, perlu waktu yang cukup lama. Namun, sejauh ini kami mampu menyelesaikannya tepat waktu. Kendala hanya pada pembersihan ranjau di sekitar area pekerjaan saat awal konstruksi,"jelas Novel
Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk menunjang kelancaran mobilitas barang, jasa dan manusia yang lebih efisien, nantinya diharapkan dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
Nantinya pemerintah juga telah merencanakan pembangunan kawasan pelabuhan di wilayah Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari dengan dibangun juga Pelabuhan Bangkutoko (Kendari New Port) seluas 66 hektar. Di area pelabuhan juga akan dibangun terminal antar-moda (20 hektar), terminal multipurpose (32 hektar), terminal penumpang (23 hektar), dan tracking mangrove (24 hektar).