BUMN Konstruksi Kompak Kembangkan KIT Batang
Jakarta – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) bersama dengan beberapa perusahaan BUMN Konstruksi kompak memperkuat sinergi dalam mengembangkan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. PT PP bersama dengan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) terus mempercepat progres pembangunan KIT Batang Fase 1 yang memiliki luas 450 hektar.
Pembangunan KIT Batang Fase 1 ini meliputi pengerjaan fasilitas pendukung dan konektivitas kawasan seperti jalan akses sementara kawasan, simpang susun tol KM 371+800, Jalan sekunder sepanjang 11,4 km, Jalan utama sepanjang 5,2 km, Marketing Gallery, Perluasan Stasiun dan Dryport, Jaringan Listrik, Supply Air Baku, Rumah Susun Sederhana Sewa serta IPAL Sampah. Hal tersebut sebagaimana seperti yang disampaikan oleh Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk., Novel Arsyad
"KIT Batang merupakan bagian dari program Pemerintah untuk mendorong penguatan sektor Industri di Indonesia. Oleh sebab itu, PT PP selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia,”jelas Novel.
Novel juga menjelaskan saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) dalam mempercepat pekerjaan pembangunan dari jalan akses sementara, perizinan serta pembangunan marketing gallery.
"PT PP bersinergi bersama KIW, PTPN IX, Perumda Batang, BKPM, Kementerian BUMN dan Pemangku Kepentingan lainnya terus mempercepat penyelesaian administrasi dan pekerjaan lapangan pembangunan KIT Batang Fase 1 seluas 450 hektare,"tambah Novel
Selain itu, PTPP juga tengah melakukan pekerjaan lapangan yang meliputi pembangunan jalan akses sementara dengan progres 90%, Clearing & Grubbing zona 1 dengan progres 44,8%, Cut & Fill zona 1 dengan progres 1,32% dan pembangunan marketing gallery dengan progres 65%.
KIT Batang ini sendiri akan dikembangkan diatas lahan seluas 4.300 hektar dengan target dapat dilayani oleh 5 jaringan infrastruktur utama dengan konektivitas langsung seperti jalur kereta api, 4 pelabuhan besar, 3 pelabuhan barang, satu bandara internasional, akses tol Trans Jawa, serta akses jalan Nasional rute 1 Pantura.
Adapun luas 4.300 hektar tersebut akan dibangun dalam 3 klaster yang rencananya 38,20% lahan akan digunakan sebagai area industri. Adapun klaster yang akan dibangun meliputi, Klaster 1 seluas 3.100 hektar untuk pengembangan Industrial Estate & Industrial Township, Klaster 2 seluas 800 hektar yang akan digunakan untuk pengembangan Pusat Inovasi & Township, serta Klaster 3 akan dibangun Pusat Rekreasi & Township seluas 400 hektar.