Jakarta - Ada 300 orang tenaga ahli dari Tiongkok yang bekerja di area pertambangan PT Conch North Sulawesi Cement dan PT Sulenco Bohusami Cement saat ini.

Pekerja asing yang sementata membangun sesi pertama yakni tahapan konstruksi pabrik, pembangkit listrik tenaga uap dan terminal uap.

"Mereka juga dibantu kurang 400 tenaga lokal. Kami memastikan visa pekerja asal Tiongkok ini merupakan visa bekerja di sini," ujar Suharjo Makalalag, Humas PT Sulenco, Rabu (21/6).

Tenaga ahli konstruksi dari Tiongkok berada di Indonesia hanya pada pembangunan pabrik dan infrastruktur lainnya. Pada tahapan operasi, mereka akan diganti.

"Selanjutnya pada sesi ke dua yaitu tahapan operasi produksi, tenaga konstruksi pulang dan diganti oleh tenaga ahli yang tenaga ahli operasi produksi," ujar Suharjo, magister lulusan Amerika Serikat ini.

Sesuai kesepakatan dengan Bupati Bolaang Mongondow, jumlah tenaga asing di PT Conch North Sulawesi Cement akan hanya berjumlah 150 orang bahkan perusahaan bisa mengurangimya hingga 100 orang.

"Secara berangsur-angsur berkurang hingga tinggal 30 orang. Calon tenaga kerja perusahaan yang ada agar mempersiapkan diri dengan berbagai keahlian lengkap dengan sertifikasinya," ujarnya.

Lulusan doktor asal Australia ini mengatakan perusahaan banyak membutuhkan tenaga Operator Excavator, Loader, Dump Truck, Crane, Boldouzer, juru bahasa Cina Operator Komputer atau tenaga IT, Stone Crusher, Belt Conveyer dan lain-lain.

"Posisi ini membutuhkan kurang lebih 100 tenaga kerja. Rencana Produksi 2x5.000 per hari dengan investasi kurang lebih Rp 10 triliun," jelasnya. (fin)