DED dan FS Selesai Akhir Bulan Ini, Jembatan Palmerah di Nusa Tenggara Timur Siap di Bangun
Kupang – Proyek pembangunan jembatan Pancasila – Palmerah sepanjang 800 meter di Flores Timur kian mengarah ke titik terang, hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya. Nantinya jembatan Pancasila – Palmerah ini akan menghubungkan Larantuka dan Adonara.
“Proses Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) atau desain teknis secara detail, diharapkan selesai akhir Oktober 2017 ini,” Kata Frans
Menurutnya, jika proses FS dan DED ini selesai dan dinyatakan layak, maka pelaksanaan dari pembangunan fisik proyek jembatan Pancasila – Palmerah ini dapat dimulai oleh Tidal Bridge (Belanda). Penandatanganan MoU sudah dilakukan pada 22 April 2016 lalu di Den Haag, Belanda.
Nota Kesepahaman Signing Ceremony Business to Business (B to B) pelaksanaan pembangunan jembatan Pancasila – Palmerah itu, menggunakan dana investasi asing.
“Pembangunan Jembatan ini tidak menggunakan dana APBD tapi melalui dana investasi asing sebagai bentuk kerjasama antara Indonesia dan Belanda,” jelas Frans.
Sementara itu untuk proyek pembangunan turbin listrik arus laut pada jembatan Pancasila – Palmerah ini, selanjutnya akan dilakukan persetujuan dan kesepakatan bersama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN.
“Saya pernah mendampingi tim dari Belanda untuk menawarkan Tarif Listrik (TL) arus kuar di jembatan Pancasila – Palmerah sebesar 16 sendolar AS per Kilo Watt Hour (KWH),” ungkap Frans.
Untuk menentukan besaran tarif listrik harus sejalan dengan kebijakan dari Kementerian ESDM, dan harus diolah atau pun ditinjau terlebih dahulu supaya lebih murah dan dapat dijangkau masyarakat.
“Akhirnya, tarif listrik diajukan sebesar 7,2 sendolar AS. Mudah -mudahan dapat disetujui bersama kelayakan FS – DED, Sehingga pelaksanaan jembatan Pancasila – Palmerah dapat dimulai,” jelas Frans.