Jakarta – Untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di tol Cikampek, Pemerintah Kota Bekasi berkoordinasi dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR untuk jembatan duplikasi. Jembatan ini berdiri persis di atas jalan tol Jakarta-Cikampek Km 4, Jatiwaringin Raya. Proyek pembangunan duplikasi jembatan ini berada di sebelah Barat Jembatan existing dengan jarak kurang lebih 1 meter.

AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru mengatakan Kamis (23/11/2017) malam, proyek ini sudah memulai pemasangan balok atau grider untuk jembatan.

"Pengerjaan itu dilakukan antara pukul 23.00 hingga 04.00 WIB. Pengerjaan dilakukan di malam hari agar tidak terlalu berdampak pada kepadatan lalu lintas," ujar Heru dalam keterangannya, Kamis, 23 November 2017.

Pemasangan grider ini direncanakan akan berlangsung hingga 3 Desember 2017. Heru menambahkan, selama proses pemasangan ini, tol Jakarta-Cikampek akan diberlakukan sistem buka tutup selama 15 menit sekali. Hal itu berlaku baik dari arah Cikampek maupun arah Jakarta.

Pemberlakuan sistem buka tutup hanya diberlakukan selama proses pemasangan balok, dan akan dibuka kembali normal usai pemasangan selesai.

Penutupan jalur selama proses pemasangan grider dilakukan oleh PJR (Patroli Jalan Raya) yang dibantu oleh Petugas Layanan Jalan Tol Jasa Marga. Meski pengerjaan pemasangan balok dikerjakan pada malam hari, kendati Heru tetep menghimbau para pengguna jalan menggunakan jalur alternatif.

Untuk pengguna dari arah Jakarta yang akan menuju Cikampek, pengguna dapat keluar di Pondok Gede Barat 2 dan masuk lagi melalui Ramp Jatiwaringin. Sedangkan pengguna dari arah Cikampek menuju Jakarta, pengguna dapat keluar di Jatiwaringin dan masuk lagi ke gerbang tol Pondok Gede Barat 1.

Pihak Jasa Marga juga mengungkapkan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, dan juga berterimakasih atas kesabaran pengguna. Jasa Marga akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk terus mengoptimalkan pelayanan.