Hutama Karya Bangun Tol Trans Sumatera Dengan Teknologi Vakum
Jakarta – Pembangunan Trans Sumatera dengan total panjang sejauh 2.765 km terus dikebut pengerjaan nya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan PT Hutama Karya (Persero) selaku kontraktor dari berbagai ruas tol di Trans Sumatera ini kembali menerapkan penggunaan teknologi baru yakni Vacuum Consolidation Method (VCM).
Penggunaan teknologi ini dimaksudkan untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara yang ada di tanah, hal ini dikarenakan beberapa lokasi pembangunan ruas tol Trans Sumatera merupakan tanah gambut dan rawa yang kondisi tanahnya labil dan menghambat pembangunan. VCM merupakan teknologi penyedot vakum ke dalam massa tanah yang terisolasi untuk mengurangi tekanan atmosfer dan tekanan air porti di dalam tanah.
Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin menyampaikan pembangunan jalan tol di Trans Sumatera ini banyak teknologi yang dapat digunakan, namun penggunaan VCM ini dinilai lebih cepat dan murah dibandingkan beberapa teknologi lainnya. Selain itu, teknologi VCM ini juga sudah divalidasi oleh 5 profesor bidang sipil. Pihak Hutama Karya juga menyampaikan terdapat beberapa kelebihan lainnya yang dimiliki oleh VCM.
"Kelebihan lainnya yakni memiliki hambatan yang rendah terhadap efektivitas pekerjaan dan dapat overlap dengan pekerjaan lainnya. Ditambah lagi teknologi ini sangat ramah lingkungan, sebab perbaikan tanah bersifat otomatis tanpa menggunakan bahan- bahan kimia. Bukan tidak mungkin jika metode ini dapat diterapkan lagi untuk kondisi yang serupa. Ditambah lagi dengan sistem VCM ini proses penurutan tanah dapat dilakukan lebih cepat yaitu sekitar 4 bulan jika dibandingkan dengan metode konvensional dengan menerapkan sistem drainase vertikal melalui Perforated Vertical Drain (PVD) yang dapat mencapai satu tahun," jelas Hutama Karya dalam keterangannya