Kembangkan Industri dan Pariwisata Melalui Tol di Jawa Tengah
Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kembali akan melelang 7 ruas jalan tol dengan nilai total investasi sebesar Rp 151,13 triliun. Ke 7 ruas tol tersebut akan tersebar di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan, 2 diantaranya adalah tol yang akan beroperasi di Jawa Tengah dan salah satu diantaranya adalah ruas Tol Yogyakarta-Solo.
Pembangunan ruas tol ini nantinya diharapkan dapat juga mengembangkan daerah sekitar pintu keluar tol yang berada di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani yang menjelaskan sektor yang dapat terdampak ekonominya dari pengembangan exit tol Karanganom adalah pariwisata ataupun industri.
“Di wilayah Polanharjo dan sekitarnya banyak berkembang objek wisata seperti Ponggok, Komunitas Kali Pusur, wisata kuliner, perikanan dan pemandian. Tidak sedikit industri berkembang di sana. Diharapkan pembangunan tol Jogja-Solo berdampak positif bagi warga sekitar,” jelas Sri
Sri juga menambahkan hal ini sesuai dengan pembahasan rapat yang telah dilakukan bersama dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah minggu lalu. Pembahasan tersebut difokuskan pada dampak yang akan timbul dari pembangunan ruas Tol Yogyakarta-Solo ini, khususnya adalah penyelamatan dari sumber-sumber air, cagar budaya dan kawasan pertanian lestari.
Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Joko Sawaldi juga menambahkan detail yang perlu jadi catatan adalah tindak lanjut pada beberapa lokasi wisata dan industri yang akan mengisi di wilayah sekitar ruas tol. Selain itu Joko juga menjabarkan perlunya kajian amdal yang telah disusun sebagai panduan ketentuan aturan yang berlaku.
“Lokasi yang dibahas terkait Pembangunan Tol Solo-Yogya ini masih bersifat rencana. Untuk penetapannya nantinya masih menunggu keputusan Gubernur Jawa Tengah,” ungkapnya