Teknologi Trenchless, Solusi Efektif Proyek Galian
Jakarta – Pembangunan infrastruktur yang masih dilakukan pemerintah beberapa tahun belakangan ini, bahkan beberapa proyek baru siap dilaksanakan dalam waktu dekat ini di berbagai daerah. Namun dalam pembangunan infrastruktur diperlukan inovasi teknologi untuk membuat efisiensi waktu dan tenaga serta untuk melakukan efisiensi dalam biaya selama masa konstruksi. Salah satu inovasi teknologi tersebut adalah Trenchless.
Teknologi Trenchless ini merupakan teknologi konstruksi terkini untuk menggarap pekerjaan di bawah permukaan tanah tanpa harus ada penggalian, teknologi ini sangat cocok diterapkan pada pengerjaan terowongan baik jalan dan bendungan, pipa air bersih dan air limbah di kota-kota besar yang padat penduduk.
Trenchless ini memungkinkan terjadinya integrasi di antara teknologi digital jasa konstruksi dalam pemasangan infrastruktur bawah tanah tanpa harus mengganggu bangunan atau bentang alam diatasnya. Beberapa keuntungan dari teknologi ini adalah ramah lingkungan, meminimalisasi dampak sosial terhadap kondisi di sekitar lokasi proyek, serta mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Syarif Burhanuddin menyampaikan dalam pelaksanaan konstruksi harus disertai dengan pemanfaatan teknologi mutahir yang membantu pengerjaan menjadi efisien namun tidak meninggalkan unsur safety dalam pelaksanaan nya. Namun selain itu, pemerintah juga akan terus memperbaiki kebijakan dalam sektor konstruksi nasional yang mendukung kemajuan inovasi teknologi dalam dunia pembangunan infrastruktur.
"Kebijakan sektor konstruksi nasional tentunya harus mendorong penggunaan teknologi yang memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi saat ini. Sehingga pembangunan infrastruktur dapat berjalan lebih cepat, lebih mudah dan tentunya lebih baik. Kita bicara investasi jangka panjang dan efektivitas, karena biaya tidak tertulis itu justru lebih besar, misalnya biaya sosial. Makanya kita dorong untuk kontraktor spesialis seperti trenchless lebih banyak" ucap Syarif
Kementerian PUPR sendiri sudah beberapa kali menggunakan teknologi serupa Trenchless tersebut, beberapa diantaranya adalah proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur, Proyek Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu dan juga proyek pembangunan air limbah di beberapa kota besar.
"Sebenarnya kalau kita melihat sudah ada yang mulai 2015. Paling banyak di wilayah gas dan minyak dan saat ini sudah banyak juga kota-kota di Indonesia yang menggunakan sistem trenchless ini untuk air limbah air minum dan ke depan semakin banyak juga yang menggunakan," kata Syarif
Syarif juga menyampaikan kehadiran teknologi baru ini akan menjadi peluang baru bagi para kontraktor. Oleh karena itu, Ia menyampaikan semua pihak harus melakukan kerjasama atau berkolaborasi dengan Pemerintah ataupun Stakeholders terkait dalam mengambil langkah-langkah pemanfaatan teknologi ini.
"Perlu penyiapan kompetensi tenaga ahli dan terampil sesuai kebutuhan industri konstruksi saat ini dan pembinaan badan usaha jasa konstruksi melalui adopsi teknologi terkini dan perubahan status menjadi kontraktor spesialis," jelas Syarif