Konstruksi Tol Balikpapan-Samarinda Segera Dimulai
JAKARTA - Konstruksi salah satu ruas yang masuk dalam daftar prioritas, Balikpapan—Samarinda sepanjang 99 km segera dimulai pasca penetapan kontraktor pelaksana proyek yakni PT Wijaya Karya Tbk. Kontrak design and build telah ditandatangani akhir Oktober 2016.
Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samrinda Arie Irianto mengatakan hingga kini proses SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) kepada kontraktor WIKA dapat diproses setelah adanya Site Hand Over (SHO) secara parsial dan berjenjang bagi lahan yang sudah dibebaskan oleh pemerintah.
Arie menjelaskan, pembebasan lahan di ruas itu telah mencapai 83% dan masih dalam proses serah terima lahan dari Pemprov Kalimantan Timur kepada kementerian PUPR. Sementara sisa lahan yang belum terbeba sebesar 17% akan segera dilaksanakan oleh PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Balikpapan Samarinda dengan menggunakan dana talangan Tanah dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) senilai Rp250 miliar.
“Mudah-mudahan bisa mulai bulan ini, SHO-nya sedang kami nantikan, agar ada izin bisa masuk ke lapangan,” katanya Rabu (2/11/2016)
Selain dana talangan, upaya percepatan terus dilakukan. Anggota konsorsium, yakni PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda yang terdiri atas PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pemegang saham mayoritas Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tol Balikpapan—Samarinda, akan menyetorkan modal awal sekitar Rp3,7 triliun untuk pendanaan ruas itu dan dua ruas perseroan lainnya.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, juga siap menyetorkan modal awal senilai total Rp755 miliar. Hal ini sesuai dengan porsi kepemilikan Wika dalam tol Balikpapan—Samarinda sebesar 15% dan ruas lainnya Manado—Bitung sebesar 20%.
Sekretaris perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Suradi Wongso meyakinkan konstruksi proyek dengan nilai investasi mencapai Rp6,583 triliun ini akan dimulai selambat-lambatnya akhir tahun ini.
Dia menjelaskan dari lima seksi yang ada, perseroan akan membangun seksi II, III, dan IV. Rinciannya, Seksi 2 (Samboja - Palaran 1 sepanjang 23,3 km). Seksi 3 (Samboja - Palaran 2 sepanjang 21,9 km). Seksi 4 (Palaran - Jembatan Mahkota II sepanjang 17,9 km).
Hal itu dikarenakan pada seksi I (Km 13-Samboja) sepanjang 23 km dan Seksi V (Km 13-Sepinggan) sepanjang 11 km dikerjakan dengan APBN dan pinjaman China. Dengan demikian, total pendanaan yang dikucurkan termasuk Seksi 1 yang dibiayai APBD Provinsi dan Seksi 5 yang dibiayai pinjaman China dan APBN senilai Rp9,5 triliun.
Sesuai dengan multi years contract (MYC) yang ditandatangani, penyelesaian keseluruhan seksi terebut ditargetkan hingga 2018 seperti yang telah diamanatkan Kepala Negara, Presiden Joko Widodo. Suradi juga mengharapkan dengan konstruksi yang segera berjalan, perseroan mampu memenuhi target nilai kontrak baru di sisa akhir tahun ini.
“Proyek itu, nilainya mencapai Rp6 triliun, kami menargetkan tahun ini bisa memperoleh Rp500 miliar dari kontrak itu,” katanya.
Lebih jauh, paparnnya perseroan memperoleh realisasi kontrak baru mencapai Rp40,13 triliun sepanjang pekan pertama Oktober 2016. Nilai itu setara dengan 76% target kontrak baru yang diproyeksikan mencapai Rp52,8 triliun.