Maret 2019, MRT Siap Beroperasi
PT MRT Jakarta telah merampungkan pemasangan box grider terakhir pada jalur layang MRT Jakarta fase pertama pada tanggal 30 Oktober 2017. Total box grider yang terpasag sebanyak 3.331.
"Pada 31 Oktober ini, jalur layang selesai, dari Lebak Bulus sampai Patung Pemuda, Senayan. Hal ini membuat kami optimis MRT Jakarta akan beroperasi sesuai jadwal pada Maret 2019," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P. Sabandar .
Pengerjaan MRT sendiri dibagi atas 2 fase. Fase pertama meliputi Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja untuk jalan layang dan fase kedua meliputi Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia untuk jalur bawah tanah. Untuk panjang rel kereta yang telah terpasang yakni 2.530 meter dari total keseluruhan yaitu 36 kilometer.
Willliam juga menambahkan, hingga saat ini prosentase pengerjaan sudah mencapai 83,07%. Masing-masing akumulasi dari 74,64% untuk jalur layang, 91,57% untuk bawah tanah. Masing-masing fase, PT MRT Jakarta mengucurkan dana sebesar Rp. 16 Triliun untuk fase pertama dan Rp. 22,5 Triliun unutk fase kedua.
Dari 16 rangkaian kereta yang dipesan oleh PT MRT Jakarta, nantinya hanya 14 rangkaian yang akan beroperasi, sementara 2 kereta lainnya dijadikan kereta cadangan. Diperkirakan, MRT nantinya mampu mengangkut sebanyak 173.400 penumpang setiap harinya dengan maksimum pengangkutan 1.950 penumpang untuk sekali perjalanan. Estimasi yang dibutuhkan MRT dari stasiun pertama hingga stasiun terakhir diperkirakan memakan waktu 30 menit dengan jarak antar kereta 5 menit sekali.
Dengan prosentase yang telah disebutkan, William yakin pekerjaan MRT akan beroperasi pada Maret 2019 mendatang sesuai target.