Menteri Basuki Pastikan Pembangunan 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Rampung Akhir 2020
Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memastikan pembangunan infrastruktur prioritas PUPR pada 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) akan rampung pada akhir tahun 2020 nanti. Ke 5 pembangunan infrastruktur KSPN super prioritas itu meliputi, Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, serta wilayah Manado-Bitung-Likupang dengan total anggaran mencapai Rp 7,6 triliun.
Sebelumnya disampaikan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono telah dilaksanakan pertemuan untuk sharing informasi yang terjalin antara Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terkait dengan program pengembangan 5 kawasan strategis pariwisata nasional ini.
“Dukungan infrastruktur lima KSPN harus selesai akhir tahun 2020 sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo pada saat pelantikan dan Rapat Kabinet Terbatas sebelumnya. Kami pastikan tahun 2020 dari Kementerian PUPR anggarkan Rp 7,6 triliun dan dari Kementerian Perhubungan sekitar Rp 2,5 triliun untuk investasi langsung APBN untuk pembangunan infrastruktur KSPN,” jelas Menteri Basuki
Dalam hal ini, Menteri Basuki menyampaikan harapannya untuk dapat terjalin sinergi yang baik antara Kementerian terkait untuk dapat mendukung pembangunan infrastruktur dari 5 KSPN ini agar dapat langsung dimanffaatkan serta mendapat dukungan investasi yang baik.
Terkait dengan hal tersebut juga, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyampaikan tentang betapa pentingnya koordinasi antar Kementerian ini untuk menciptakan dan meningkatkan inisiatif baru terhadap fungsi-fungsi keusahaan seperti investasi di beberapa wilayah KSPN.
“Contohnya sudah ada program bagus di Labuan Bajo, saya usulkan format ini bisa dilakukan di beberapa tempat lain, karena tidak mungkin mengandalkan dana APBN. Jadi kita mendorong investasi di KSPN Super Prioritas,” kata Menteri Budi.
Terkait dengan dukungan infrastruktur, Kementerian PUPR berkewajiban untuk dapat membangun konektivitas, sumber daya air, perumahan dan permukiman pada tahun 2020 nanti. Hal ini mencangkup pada masing-masing KSPN, seperti pada KSPN Danau Toba dukungan infrastruktur yang dilaksanakan adalah infrastruktur bidang sumber daya air dengan menyediakan air baku di kawasan Parapat dan pelebaran Tano Ponggol.
Di KSPN Borobudur, dukungan infrastruktur yang dibangun pada 2020 di antaranya adalah pembangunan prasarana pengendali banjir Kawasan Strategis New Yogyakarta International Airport (NYIA), rekonstruksi Jalan Keprekan - Borobudur, pengembangan jaringan perpipaan SPAM dengan potensi outcome sebesar 3.500 sambungan rumah (SR), dan pembangunan baru rumah swadaya pariwisata di Kabupaten Magelang.
Pada KSPN Manado Bitung-Likupang dukungan yang diberikan Kementerian PUPR pada 2020 di antaranya pembangunan pengendali banjir Sungai Likupang, pembangunan MOR III sepanjang 1,5 kilometer untuk jalan dan 45 meter untuk jembatan, penggantian Jembatan Marinsow sepanjang 13 meter, dan pembangunan baru rumah swadaya pariwisata di Kabupaten Minahasa Utara sebanyak 300 unit.
Untuk KSPN Labuan Bajo akan dibangun di antaranya penyediaan air baku Labuan Bajo, peningkatan jalan Kawasan Pariwisata Waecicu sepanjang 8,25 kilometer, pembangunan jalan akses Pelabuhan, penataan Kawasan Pantai Marina - Bukit Pramuka, penataan Kawasan Puncak Waringin, dan pembangunan baru rumah swadaya pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 315 unit.
Kemudian, pada KSPN Lombok akan dilakukan penyediaan air baku Bendungan Pengga di Kabupaten Lombok Tengah, pembangunan saluran pengendali banjir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, pembangunan Jalan Bandara Internasional Lombok (BIL) - Kuta Mandalika, pengembangan ruang terbuka publik dan promenade di Pesisir Pantai Selatan, dan pembangunan baru rumah susun pekerja di Kota Mataram.
Dari 5 KSPN ini nantinya bakal rampung pada akhir tahun 2020, dengan harapan dapat mendatangkan kunjungan wisatawan asing dan domestik lebih banyak sehingga meningkatkan nilai devisa negara dan membuka lapangan pekerjaan baru untuk pertumbuhan ekonomi lokal.