MRT Jakarta Pastikan Proses Konstruksi Aman Setelah Bebaskan Dua Lahan Di Jalan Haji Nawi
Jakarta – Pembangunan konstruksi MRT Jakarta sempat terhambat akibat tertahannya pembebasan dua lahan di Jalan Haji Nawi, namun Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar memastikan proses pembangunan proyek MRT terus berlanjut setelah pihaknya menyelesaikan pembebasan lahan yang tertahan tersebut.
“Setelah Rashmee Mahesh (pemilik lahan) mengizinkan MRT melanjutkan konstruksi, pada 20 Oktober 2017. Minggu lalu, 26 Oktober 2017, Heriyantomo (pemilik lahan) izin untuk konstruksi,” jelas William pada hari Selasa (31/10) kemarin.
Pembebasan dari kedua lahan tersebut membuat pengerjaan proyek MRT di Jalan Haji Nawi dapat terus dilanjutkan. Namun, William juga menjelaskan bahwa penyelesaian proyek pengerjaan Stasiun Haji Nawi ini tidak akan sesuai dengan target yang telah direncanakan pada bulan Maret 2019.
“Kalau Haji Nawi itu sudah pasti lewat Maret 2019. Terlambat. Karena kita harus masukkan lagi alat baru, pancang baru,” kata William.
Sedangkan untuk pengerjaan MRT di wilayah Cipete akan tetap berjalan dan dapat selesai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Cipete ada dua titik. Memang tidak izin kita pakai lahannya tapi bisa kita pasang fondasi. Jadi tidak memengaruhi target pengerjaan kita. Cipete tetap akan berfungsi pada Maret,” tambah William.
Pada kesempatan yang sama, William juga menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan Ridership Survey, untuk memperkirakan jumlah penumpang setiap harinya.
“Survey willingness to shift dan willingness to pay dari tanggal 25 Oktober selama 14 hari,” kata William.
William berpendapat survei tersebut akan menjadi bahan masukan bagi PT MRT terutama Pemerintah DKI Jakarta dalam rangka penetapan tarif MRT. Untuk tarif sendiri, PT MRT menetapkan tarif komersial sebesar Rp 20.000,-
“Tarif komersial kita Rp 20.000,- ya. Tinggal tunggu survei, lalu Pemerintah (DKI Jakarta) akan memutuskan subsidinya berapa. Nanti Pemerintah lihat benar enggak komersial begini nanti dilihat ya survei nya,” Jelas William.
Meskipun demikian, William mengatakan pihaknya belum bisa menginformasikan hasil survei tersebut, mengingat masih berjalan.
“Setelah 8 November akan ditentukan lagi. Dikumpulkan sekaligus atau baru dilihat secara lengkap,” tambah William.