Mulai Ramai, Sarana Pendukung Bandara Kertajati Digarap
Majalengka - Kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati di Jawa Barat mulai menghasilkan dampak positif bagi wilayah sekitar bandara tersebut. Kehadiran sarana pendukung bandara itu diharapkan meningkatkan perekonomian daerah.
PT Metropolitan Land Tbk (Metland) melalui anak perusahaan PT Sumber Tata Lestari melaksanakan peletakan batu pertama (ground breaking) Hotel Horison Ultima Kertajati yang berlokasi di jalan Kadipaten Jatibarang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Prosesi seremoni konstruksi hotel, ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Komisaris Metland Nanda Widya beserta jajaran Direksi Metland.
Presiden Direktur Metland, Thomas J Angfendy menyampaikan perusahaannya merupakan sektor swasta pertama yang berpartisipasi mendukung pengembangan sarana Bandara Internsional Jawa Barat ( BIJB) Kertajati, Majalengka.
"BIJB Kertajati direncanakan sebagai yang terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Metland menghadirkan Hotel Horison Ultima Kertajati untuk memenuhi kebutuhan akomodasi penumpang pesawat terbang serta masyarakat lain yang beraktifitas di bandara," tutur Thomas
Menurut Thomas, Horison Ultima Kertajati merupakan hotel bintang empat yang menelan investasi Rp 110 miliar, di luar harga tanah. Hotel tersebut bakal memiliki fasilitas, seperti kolam renang, restoran, ruang pertemuan, dan convention hall berkapasitas 1.000 orang jika berdiri. Pihaknya juga akan membuat toko hingga restoran di sekitar hotel.
”Kami berharap hotel ini menunjang aktivitas Bandara Kertajati. Kami optimistis, hotel ini investasi masa depan,” ujarnya
Selain itu, Thomas juga memastikan, 2 hektar lahan PT Metland yang berjarak sekitar 600 meter dari hotel akan dihibahkan kepada Pemprov Jabar untuk pembangunan rumah sakit. Kehadiran sarana tersebut turut menunjang operasional bandara karena belum ada rumah sakit di sekitar bandara.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan membahas porsi anggaran bersama Pemkab Majalengka terkait pendirian rumah sakit di sekitar bandara. Menurut dia, dibutuhkan waktu 1-3 tahun untuk membuat fasilitas tersebut.