Pasca Tragedi Pekerja PT Istaka Karya, Tugas Besar Bangun Papua Tetap Dilanjutkan
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pembangunan infrastruktur di seluruh lokasi di Papua akan tetap berjalan pasca insiden penembakan sejumlah pekerja proyek jembatan Kali Aorak (KM 102+525) dan Jembatan Kali Yigi (KM 103+975) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.
“Kita tidak akan pernah takut, dan ini malah membuat tekad kita membara untuk melanjutkan tugas besar kita membangun tanah Papua,” kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12) siang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah diinstruksikan untuk tetap meneruskan pembangunan di Papua yang dikatakan sangat sulit baik dari segi geografis maupun keamanannya. Pembangunan yang diyakini dapat mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia terdiri pembangunan jalan Wamena-Kenyam-Mamugu termasuk 35 jembatan diantaranya dan penyelesaian jalan Trans Papua sepanjang 4.600 kilometer.
Presiden Jokowi turut memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku penembakan tersebut.
“Saya tegaskan bahwa tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata seperti ini di tanah Papua maupun di seluruh pelosok tanah air,” ucap Presiden Jokowi tegas.
Peristiwa penembakan pekerja konstruksi PT Istaka Karya (Persero) yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) ini dimulai ketika kelompok KKSB mendatangi kamp pekerja dan menggiring 25 karyawan untuk keluar pada hari Sabtu, 1 Desember yang diklaim oleh kelompok tersebut sebagai HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPNOPM). Setelah penembakan terjadi, 6 orang berhasil melarikan diri ke arah Mbua diantaranya 2 orang belum ditemukan dan lainnya termasuk Jimmy Aritonang berhasil diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua dan sempat diserang kembali.
Kapolri Jenderal (pol) Tito Karnavian menjelaskan informasi terbaru yakni sebanyak 19 pekerja tewas dan satu anggota TNI gugur dalam pembantaian tersebut.