Pemerintah Kejar Target Rampung Pembangunan 8 Tol Penghubung Kawasan Strategis
Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyusun target pembangunan sembilan ruas jalan tol baru penghubung ke kawasan strategis dapat diselesaikan dalam kurun waktu 4 tahun.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit menyebutkan kesembilan ruas tol baru tersebut harus dapat segera rampung guna mendukung akses menuju pusat tertumbuhan ekonomi baru yang saat ini juga sedang dikembangkan oleh Pemerintah.
“Selain integrasi antar infrastruktur, ini dukungan untuk pengembangan lokasi prioritas wisata dan kawasan industri,”jelas Danang
Dalam mendukung hal tersebut, pihak Kementerian PUPR sendiri telah melakukan percepatan dari rangkaian penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) terhadap 8 ruas tol baru sepanjang 374 km ini, dengan nilai investasi mencapai Rp 100 triliun.
Kedelapan ruas tersebut meliputi, Tol Solo-Yogyakarta-Bandara Kulon Progo sepanjang 96,5 kilometer, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 60,1 kilometer, Tol Bandara Kertajati-Cipali sepanjang 3,6 kilometer dan ruas North-South Link Bandung sepanjang 14,2 kilometer. Selain itu ada juga Harbour Road Tanjung Priok-Pluit sepanjang 8,9 kilometer, Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75 kilometer, Tol Kediri-Kertosono sepanjang 20,3 kilometer serta tol kedua di Bali yaitu Gilimanuk-Mengwi sepanjang 95 kilometer.
Beberapa ruas tol yang akan dibangun tersebut merupakan akses untuk perjalanan orang maupun mobil angkutan barang ke proyek strategis nasional yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah. Hal tersebut meliputi pekerjaan akses penghubung Bandara Kertajati dengan Tol Cipali, serta pembangunan tol akses Pelabuhan Patimban.
Selain itu terdapat juga ruas tol yang dibangun guna memecah kepadatan arus lalu lintas seperti pada ruas Harbour Road Tanjung Priok yang akan menjadi ruas double decker terpanjang di Indonesia nantinya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldy Ilham Masita menyampaikan pihak distributor logistik juga sangat menunggu salah satu ruas tol yang menjadi akses baru, yakni Tol Cisumdawu guna menunjang aktivitas dari segitiga emas Jawa Barat (Cirebon, Subang, Majalengka)
“Ketiganya cocok menjadi pusat industri otomotif dan high tech,"jelas Zaldy