PERBAIKAN INFRASTRUKTUR: Rekonstruksi Pascagempa Aceh Dikebut
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) bersinergi dengan BUMN Karya membangun kelas sementara bagi sekolah-sekolah yang hancur akibat gempa di Aceh.
Ketua Harian Satgas Infrastruktur Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh Kementerian PUPR Rezeki Paranginangin mengatakan hingga kini telah menyelesaikan satu dari enam ruang kelas di SDN Masjid Kecamatan Trienggading, Kab.Pidie Jaya dan telah dimanfaatkan.
Dia menjelaskan sekolah-sekolah yang rusak berat sudah dilakukan verifikasi oleh tim yang dipimpin oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dan didampingi oleh Satgas Kementerian PUPR, BNPB dan BPKP.
Hingga hari ini tercatat sebanyak 92 sekolah rusak adapun 22 sekolah mengalami rusak berat. Dari 22 sekolah yang rusak berat ada 12 sekolah dan 1 madrasah yang sudah diratakan pihak TNI sebagai prioritas untuk dibangun kembali.
Pembangunan kelas sementara sangat penting mengingat sebentar lagi proses belajar dan mengajar di sekolah akan dimulai. "Kami optimis Awal Januari 2017 target yang telah ditetapkan bisa diselesaikan," katanya, Selasa (3/1/2017)
Menurut Rezeki Paranginangin bahwa 12 sekolah dan 1 Madrasah yang mengalami rusak berat tersebut dibagi menjadi 3 zona yakni Zona 1 terdiri dari SD Mesjid Trienggading, SMPN Tampui, SDN Tampui, PAUD Kasih Ibu, dan SDN Palanduk Tunong yang berlokasi di Kecamatan Trienggading.
Untuk Zona 1 kata Rezeki per 29 Desember, SDN Tampauei progresnya berupa pemasangan bowlpank, penggalian pondasi, pemasangan triplek dan kawat untuk ventilasi. Pada zona 1 Kementerian PUPR juga ditugaskan untuk membangun 2 ruang IGD, 2 modul poliklinik, 1 apotik, 10 modul ruang inap di RSUD Pidie Jaya dimana saat ini sudah dilakukan pekerjaan pematangan lahan.
Sementara di Zona 2 meliputi SMKN 1 Bandar Baru, MIN (Madrasah) Paru, SDN Jie Jim dan SD Blang Buno rata-rata sudah konstruksi rangka, pengecoran lantai. Sedangkan di SMP 3 Bandar Baru sudah tahap pemasangan atap.
Zona 3 terdiri dari SDN Malim Dagang di Kecamatan Ulim, SMKN 1 di Kecamatam Bandar Dua, dan SMPN 1 Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun dan SMP 2 Pantai Raja. Progres per 29 Desember zona 3 rata-rata pengecoran lantai, pemasangan rolak (bata vertikal) dan timbunan.
Kementerian PUPR dan BUMN sepakat untuk membuat ruangan kelas sementara dengan sistem modular dengan metode knock down dan mnggunakan baja ringan sehingga apabila tidak digunakan lagi masih dapat dimanfaatkan untuk tempat lainnya.
Adapun BUMN yang terlibat baik konstruksi maupun konsultan pengawasnya adalah Waskita Karya, Hutama Karya, Adhi Karya, Nindya Karya, Bina Karya, Wijaya Karya, Brantras Abripraya, PP, Waskita, Yodya Karya dan Virama Karya.