Perusahaan konstruksi di Sultara mampu serap 58.776 tenaga kerja

28/05/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat usaha atau perusahaan kategori konstruksi di Sulawesi Tenggara (Sultra) mampu menyerap 58.776 tenaga kerja.

Kepala BPS Sultra, Atqo Mardiyanto, mengatakan serapan tenaga kerja tersebut berasal dari 7.310 usaha atau perusahaan. "Kategori usaha konstruksi di Sulawesi Tenggara menyerap tenaga kerja sebanyak 58.776 orang," katanya, Minggu (28/05).

Ia mengatakan, pada skala usaha usaha menengah besar (UMB), penyerapan tenaga kerja bahkan mencapai 14,60 persen, atau berada pada urutan kedua terbesar di antara kategori lainnya.

"Jika penyebaran tenaga kerja dihitung berdasarkan rata-rata per usaha, kategori konstruksi merupakan kategori dengan penyerapan tenaga kerja ke empat terbesar yaitu rata-rata sebanyak 30 tenaga kerja perusahaan atau perusahaan," katanya, dikuti dari Antara hari ini.

Menurut dia, proporsi pekerja usaha mikro kecil atau UMK dan UMB adalah 83 berbanding 17, di mana jumlah usaha konstruksi skala UMK jauh lebih besar sebesar 95,36 persen.

"Proporsi usaha atau perusahaan pada kategori konstruksi 2,56 persen dari total usaha atau perusahaan hasil sensus ekonomi 2016. Namun, kontribusinya dalam menghasilkan nilai tambah produk domestik regional bruto atau PDRB Sulawesi Tenggara cukup tinggi," katanya.

Tahun 2016 porsi nilai tambah yang dihasilkan dalam PDRB non pertanian katanya, merupakan tertinggi kedua setelah kategori pertambangan energi, pengolahan air dan limbah.

"Pertumbuhan ekonomi konstruksi juga menunjukkan performa yang sangat baik. Selama tahun 2010-2016, pertumbuhan ekonomi kategori ini selalu di atas rata-rata pertumbuhan Sulawesi Tenggara," ujarnya.

Dijelaskan, dengan adanya program pemerintah mengenai percepatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur koma perangkat hari ini pada pembangunan Sulawesi Tenggara akan semakin meningkat.

"Dengan demikian kategori ini memiliki konstruksi atau kontribusi yang besar dalam perekonomian meski dengan jumlah usaha yang terbilang sedikit," katanya.

(MT/MT)