Solusi Kurangi Kemacetan, Rel Layang Joglo Akan Menyediakan Underpass
Jakarta - Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan menyatakan proyek pembangunan elevated rail atau rel layang di perlintasan kereta api Joglo Kota Solo akan diiringi dengan pembuatan underpass untuk dua jalan nasional yang ada di kawasan tersebut.
Underpass jalan nasional tersebut ditujukan untuk mengurangi perpotongan jalur kendaraan atau konflik lalu lintas. Pembangunan ini ditargetkan akan selesai tahun 2023 mendatang.
“Palang Joglo akan kita bikin elevated dan jalan nasional di situ itu nanti underpass sehingga konflik di situ berkurang,” jelas Budi, Sabtu (28/8).
Diketahui bahwa simpang Joglo merupakan salah satu titik dengan lalu lintas yang paling kompleks di Solo, terdapat sembilan jalan yang berpotongan dengan rel kereta api di satu titik. Kemacetan sering timbul setiap kali kereta melintas. Hal itu menyebabkan pemanfaatan jalur kereta yang melalui simpang Joglo kurang optimal.
Budi menjelaskan dengan kondisi yang dihadapi saat ini, ada 16 titik persimpangan jalan di Simpang Joglo akan dikurangi menjadi 7 titik dengan membangun elevated rail dan underpass. Pihaknya juga berencana membangun jalur ganda untuk meningkatkan frekuensi kereta Bandara Adi Soemarmo.
“nanti kalau sudah ada sudah ada elevated rail, ada double track, headway-nya bisa tujuh menit bahkan lima menit,” ungkapnya.
Pembangunan rel layang akan dikerjakan oleh kemenhub, sedangkan pembangunan underpass nantinya akan menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hingga saat ini, proyek rel layang Simpang Joglo masih terhambat dengan masalah non teknis. Banyak bangunan yang sudah berdiri selama bertahun-tahun di lahan milik PT KAI yang akan terdampak pembangunan ini.
“Dua hal yang saya minta pada Pemda adalah sosialisasi dan penyelesaian dengan warga, karena sebagian tanah itu milik KAI. Sebagian lagi memang pembebasan tanah, saya minta kepala balai perkeretaapian menghadap pak wali minta bantuan terkait masyarakat,” jelasnya.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka juga mengatakan akan segera menyelesaikan permasalahan non teknis yang berkaitan dengan proyek pembangunan rel layang Joglo.
“Kami Pemkot Solo sedang menyelesaikan permasalahan non teknis. Tetapi tenang saja ini warga Solo semuanya mendukung program Pak Menteri,” jelas Gibran.
Menurut Gibran, pembangunan elevated rail dan underpass di Joglo merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan dan juga percepatan pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Harapannya elevated rail dan underpass di Joglo dapat memperlancar arus barang dan jasa dari Solo ke daerah lain dan sebaliknya.
“sekali lagi, ini adalah salah satu ikhtiar kita untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Solo,” pungkas Gibran.