Jakarta – Berbagai inovasi dan penerapan konstruksi di dunia terus berkembang, selain itu pembangunan suatu konstruksi di daerah ekstrim pun menjadi tantangan tersendiri bagi kontraktor yang melaksanakannya. Hal ini seperti yang terjadi di China, dimana saat ini China sedang melakukan pembangunan jalan raya yang membelah hamparan gurun pasir.

Jalan raya Yuli-Qiemo ini merupakan jalan raya ketiga yang melintasi Gurun Taklimakan dan terbentang dari utara-selatan. Sebelumnya jalan yang memiliki total panjang 333 km ini sempat terhenti akibat wabah Covid-19 lalu, namun setelah surutnya penyebaran wabah Covid-19 di wilayah Otonomi Uygur, Xianjiang China pembangunan jalan ini pun dilanjutkan.

Jalan ini dibangun dengan menghubungkan wilayah Qiemo di selatan Taklimakan dan wilayah Yuli di bagian utara gurun pasir tersebut. Sebelumnya gurun Taklimakan ini juga telah dibangun 2 ruas jalan raya, yang pertama terbentang sejauh 522 km dari wilayah Lunnan menuji wilayah Minfeng dan yang kedua adalah jalan yang menghubungkan wilayah Kota Hotan ke beberapa wilayah pendukung sejauh 424 km.

Untuk pembangunan jalan raya Yuli-Qiemo ini sendiri dilaksanakan oleh China Communications Construction Company Ltd. Dengan targer rampung pada tahun 2021 nanti. Pembangunan jalan Yuli-Qiemo ini dianggap lebih sulit karena diharuskan pembangunan nya melewati 32 bukit pasir dengan ketinggian rata-rata lebih dari 100 meter. Penyelesaian jalan raya ini diharapkan dapat meningkatkan transportasi di daerah Xinjiang Selatan.