Waskita Raup Laba Rp 1 Triliun
Jakarta - Perusagaan konstruksi dan investasi milik negara, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, memperkirakan laba bersih mencapai Rp 1 triliun pada 2015, atau naik sekitar 99% dibandingkan dengan Rp 501,5 miliar pada 2014.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq memaparkan penjualan perseroan pada tahun lalu mencapai sekitar Rp 15 triliun pada 2015, atau naik 45% dibandingkan dengan Rp 10,28 triliun pada 2014.
“Realisasi kontrak di atas Rp 30 triliun,” katanya saat di temui di Kementerian BUMN, Selasa (12/1).
Seperti diketahui, emiten berkode saham WSKT itu membukukan pertumbuhan laba hingga di atas 100% pada laporan keuangan pada dua periode terakhir.
Pada kuartal III/2015, Waskita Karya membukukan laba bersih Rp400,29 miliar, atau meningkat pada semester I/2015 naik 182% secara tahunan.
WSKT menargetkan kontrak baru mencapai Rp 60 triliun, atau tumbuh dua kali lipat di bandingkan dengan perkiraan realisasi Rp 30 triliun pada 2015.
Selain kontrak baru, kontrak carryover perusahaan mencapai sekitar Rp 40 triliun. Dengan demikian, total kontrak perusahaan diperkirakan mencapai Rp 100 triliun pada 2016. “Paling bantak dari toll road,” kata Choliq.
TAMBAH MODAL
Choliq membenarkan ketika di tanya apakah akan kembali menambah modal PT Waskita Toll Road, anak usaga Waskita Karya yang didirikan pada 2014 secara khusus untik menggarap bisnis jalan tol. Namun, Choliq belum bersedia menyebutkan nilainya.
Sepanjang 2015, Waskita Toll Road beberapa kali melakukan akuisisi ruas tol.
Waskita karya juga secara berkelanjutan menambah modal anak perusahaan tersebut. Pada saat ini, Waskita Toll Road memiliki 7 anak perusahan. Perusahaan itu antara lain PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (porsi kepemilikan 60%), PT Waskita Bumi Wira (43%), PT Solo Ngawi Jaya (40%), PT Cinere Serpong Jaya (35%), PT Cimanggis Cibitung Tollways (90%), dan PT Waskita MNC Transjawa Tollroad (99,9%).
Waskita MNC Transjawa Toll Road sendiri memiliki tiga perusahaan yaitu PT Pejagan Pemalang Tol Road (kepemilikan 99,9%), PT Semesta Marga Raya (100%) dan PT Transjawa Paspro Jalan Tol (80%).
Sejumlah perusahaan tersebut melakukan investasi senilai total Rp 51,5 triliun di 11 ruas dengan panjang ruas 470 kilometer.
Ruas tersebut antara lain Cimanggis - Cibitung dan Bekasi - Cawang Kampung Melayu.