Jakarta - Guna mendukung pertumbuhan PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (WIKA IKON), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan meningkatkan modal disetor entitas usahanya tersebut.

Sekretaris Perusahaan WIKA, Puspita Anggreani, mengatakan bahwa pertumbuhan WIKA IKON ini sesuai dengan rencana jangka panjang 2017-2021.

”Peningkatan modal disetor tersebut untuk menambah modal kerja WIKA IKON sebesar Rp43,42 miliar, yang terdiri dari setoran tunai sekira Rp25,624 miliar dan setoran in kind (setara) berupa aset fabrikasi baja Rp17,800 miliar,” ujarnya.

Dengan adanya peningkatan modal tersebut, dia menambahkan, porsi kepemilikan saham perseroan pada WIKA IKON akan bertambah menjadi 97,22% dari 96,5%. Adapun pertimbangan WIKA untuk melakukan transaksi ini antara lain untuk meningkatkan kemampuan finansial WIKA IKON agar melaksanakan berbagai proyek, meningkatkan daya saing dan reputasi WIKA IKON sebagai perusahaan industri manufaktur dan konstruksi, serta peningkatan performa keuangan.

”Dengan demikian, manfaat yang dapat diterima WIKA IKON adalah menambah ekuitas dan menurunkan rasio utang terhadap ekuitas, menambah kas dan modal, serta meningkatkan kemampuan investasi untuk menambah pendapatan yang berkelanjutan," jelasnya.

WIKA IKON merupakan entitas usaha WIKA dengan kepemilikan sebanyak 96,50%, maka transaksi peningkatan modal disetor tersebut merupakan transaksi afiliasi, namun bukan transaksi benturan kepentingan.

Dengan adanya transaksi ini, KJPP Iskada dan rekan menyimpulkan nilai transaksi penambahan setoran modal besarnya belum pasti yakni Rp43,425 miliar, jika berdasarkan porsi kepemilikan saham perseroan atau Rp45 miliar jika seluruh penambahan modal diambil oleh WIKA.

Penambahan setoran modal oleh WIKA berbentuk inbreng dan tunai, sehingga sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, maka setoran modal nontunai berupa aset yang telah dilakukan penilaiannya, maka dinyatakan nilai pasar wajar yang diimbreng sebesar Rp17,800 miliar. Artinya, setoran tunai yang akan diberikan kepada WIKA IKON sebesar Rp25,624 miliar.

(mrt)