9 Proyek Bendungan Pemerintah Rampung Tahun Ini
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sembilan bendungan akan rampung pada 2018. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sembilan bendungan itu berada di enam provinsi di Indonesia yakni Provinsi NTT, NTB, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Banten dan Sulawesi Selatan.
"Pada bulan Maret akan rampung Bendungan Rotiklot di NTT, dilanjutkan dengan Bendungan Tanju, Mila, Bintang Bano di NTB, Bendungan Gondang dan Logung di Jawa Tengah, Bendungan Sei Gong di Batam, Bendungan Sindang Heula di Banten, serta Bendungan Paselloreng di Sulawesi Selatan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Basuki mengatakan, selesainya bendungan akan diikuti pembangunan jaringan irigasi yang mendapat suplai air langsung dari bendungan yang disebut irigasi premium. Dengan demikian suplai air dari bendungan yang dibangun dengan biaya besar, dapat dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah petani.
Bendungan Rotiklot yang ada di Kabupaten Belu memiliki kapasitas tampung sebesar 3,3 juta m3. Bermanfaat untuk penyediaan air baku sebesar 40 liter perdetik, dan irigasi seluas 139 hektar. Biaya pembangunannya sebesar Rp 468 miliar.
Di Provinsi Jawa Tengah ada Bendungan Gondang dan Logung yang ditargetkan selesai tahun 2018. Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar memiliki tampungan sebesar 9,15 juta m3 untuk air baku sebesar 0,2 liter/detik dengan anggaran Rp 617 miliar. Bendungan Logung di Kabupaten Kudus memiliki kapasitas tampung 20,15 juta m3 untuk mengairi lahan irigasi seluas 2.281 ha, air baku 0,2 m3/detik, dan pengendali banjir. Biaya pembangunannya mencapai Rp 604 miliar.
Di Provinsi Banten, akan rampung Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang, yang memiliki kapasitas 9,26 juta m3. Manfaatnya untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.000 ha, sumber air baku 0,80 m³/det dan pengendali banjir. Biaya pembangunannya sebesar Rp 427 miliar.
Bendungan Sei Gong di Batam, Kepulauan Riau memiliki kapasitas tampung 11,80 Juta m3 yang akan mensuplai air baku di Pulau Batam sebesar 0,4 m3/detik. Biaya pembangunannya sebesari Rp 238,44 miliar.
Terakhir Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan memiliki kapasitas tampung sebesar 138 juta m3, yang akan bermanfaat mengairi lahan irigasi seluas 7.000 ha, penyediaan air baku sebesar 0,3 m3/detik dan pengendali banjir, dibangun dengan anggaran sebesar Rp 471 miliar.
Menurut Basuki, total pembiayaan pembangunan sembilan bendungan tersebut mencapai angka Rp 3,84 triliun. Sedangkan total kapasitas tampung dari sembilan bendungan tersebut mencapai 288 juta m3.
Secara menyeluruh, pemerintahan telah targetkan pembangunan bendungan yang terdiri dari 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan baru. Pembangunan bendungan merupakan salah satu dari wujud Nawa Cita untuk mencapai kesejahteraan dalam hal ketahanan pangan dan air nasional.