Bupati Kebut Pembangunan Bandara Kulon Progo
Jakarta - Hasto Wardoyo resmi menjadi Bupati Kulon Progo setelah dilantik di kantor Kepatihan, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Senin (22/5/2017).
“Setelah pelantikan ini saya harus berlari dalam pembangunan bandara. Karena keberadaan bandara memang mendesak dan Presiden Joko Widodo meminta 2019 pesawat sudah harus mendarat di Kulon Progo tapi sementara ini masih da persoalan,” kata Hasto seusai dilantik.
Menurut pria yang juga dokter kandungan ini, terdapat dua hal yang harus dikerjakannya untuk mempercepat pembangunan bandara. Kedua hal tersebut masuk dalam program kerja 100 hari ke depan. “Namanya awal kerja harus ada pemanasan,” ucap Hasto.
Pertama, harus menyelesaikan akuisisi lahan yang tersisa meski jumlahnya tidak banyak. Ia menyebut, ada sekitar tanah dan bangunan milik 45 kepala keluarga yang masih belum dibebaskan.
“Problemnya mereka yang dulu tidak setuju bandara belum bersedia diukur, sekarang mereka minta ditaksir lagi. Ini tinggal kami komunikasikan dengan Angkasa Pura dan BPN,” tutur Hasto.
Kedua, Hasto mengaku akan mempercepat relokasi warga yang terdampak langsung oleh pembangunan bandara. Ia akan mempersiapkan dan memantapkan lahan untuk kebutuhan relokasi warga termasuk kepengurusan sertifikat tanahnya.
“Jadi orang yang bertanggungjawab terhadap pekerjaannya kami tantang untuk menyelesaikannya (relokasi) dalam 100 hari,” tutur Hasto.
Hasto memastikan, pembangunan bandara baru jangan sampai merugikan terutama masyarakat yang terdampak langsung. Ia meyakini, masyarakat yang terdampak langsung hanya ingin penggantian yang sesuai dengan harapan.
“Sebetulnya tidak ekstrim menolak karena mereka (akhirnya minta ditaksir tanah, tanaman, dan bangunannya. Artinya itu sudah ada niat baik dan harus disambut baik,” ucap Hasto.
Hasto pun menjamin masyarakat Kulon Progo akan lebih sejahtera ketika bandara internasional bernama New Yogyakarta International Airport (NYIA) berdiri. Ia bersama wakil bupati sedang memikirkan program untuk masyarakat Kulon Progo agar bisa memanfaatkan keberadaan bandara tersebut.
“Saya dan Pak Tedjo akan membuat desain warga Kulon Progo tidak hanya jadi penonton,” tutupnya.