Cek Progres Pembangunan Jalan, Kementerian PUPR Lakukan Ekspedisi Jalan Trans Papua
Jakarta-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menurunkan 3 tim ekspedisi pada tiga ruas Jalan di Papua yakni Merauke - Tanah Merah - Oksibil sepanjang 688,07 Km, Perbatasan Papua Barat - Nabire - Waghete arah Timika - Enarotali 275,5 Km dan Sorong - Pelabuhan Arar - Manokwari 594,81 Km.
Tujuan ekspedisi salahsatunya untuk memberikan informasi kepada publik tentang progres peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan, serta infrastruktur terkait di Papua dan Papua Barat. Hal ini merupakan bagian dari Agenda Nawacita yakni membangun dari pinggiran dan meningkatan konektivitas.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M. Basuki Hadimuljono menegaskan kembali bahwa membangun jalan adalah untuk membuka keterisolasian wilayah yang dampak langsungnya bisa dirasakan antara lain memperlancar arus logistik dan menurunkan tingkat kemahalan barang di Papua dan Papua Barat.
Ekspedisi Jalan Trans Papua dan Papua Barat yang berlangsung selama 5 hari juga diikuti oleh awak media lokal dan nasional.
Pada ruas Merauke - Tanah Merah - Oksibil, yang diikuti oleh Direktur Pembangunan Jalan Kementerian PUPR, A. Gani Ghozali dan Kepala Balai Besar Jalan Wilayah XVIII Papua, Osman Hariyanto Marbun juga meninjau perbaikan jalan di ruas jalan Getentiri - Batas Kabupaten Merauke/Boven Digoel sepanjang 77,70 Km dan Tanah Merah - Getentiri sepanjang 73,20 Km.
Perbaikan jalan dilakukan dengan menurunkan alat berat dan personil untuk melakukan penanganan sementara terhadap ruas jalan di daerah Boven Digul yang rusak parah.
Saat ini kondisi jalan yang sebelumnya berlumpur, sudah dilakukan pemadatan dan perkerasan.
"Tugas kita adalah memperbaiki jalan. Jangan sampai ada keluhan masyarakat baru kita kerjakan," kata Ghani, Sabtu (18/2). Untuk itu, ia memerintahkan kepada para Satker harus terus memonitor perkembangan ruas-ruas jalan yang menjadi wilayah pengawasan masing-masing.
Perbaikan yang dilakukan pada ruas tersebut berupa pembuangan lumpur/tanah kubangan menggunakan excavator dan buldozer. Penimbunan awal menggunakan tanah atau material pilihan yang selanjutnya dipadatkan lapis per lapis dengan ketebalan masing-masing lapisan 30 cm menggunakan vibro roller.
Sementara untuk penanganan di sekitar jembatan, dilakukan penambahan kayu logging yang akan dibuang ketika penanganan permanen dilakukan. Selanjutnya dilakukan penimbunan awal menggunakan tanah pilihan dan pemadatan menggunakan vibro roller.
Penimbunan akhir dilakukan menggunakan sirtu (pasir dan batu), lalu dilakukan pemadatan menggunakan vibro roller. Selain itu juga telah dilakukan pembuatan saluran drainase di tepi jalan. (nrm)