Jokowi Targetkan Akhir 2018 Tol Balikpapan-Samarinda Rampung
Jakarta - Untuk kesekian kalinya, Presiden Joko Widodo mengunjungi proyek tol Balikpapan-Samarinda.
Didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Presiden Jokowi yang mengenakan jaket sporty mengamati perkembangan pembangunan tol sepanjang 99,3 km tersebut.
Kepada wartawan, Presiden menyatakan pembangunan jalan Tol Balikpapan‑Samarinda tidak ada lagi terkendala dan ditargetkan selesai Desember (akhir) 2018.
"Saya cek lagi proyek jalan tol dari Balikpapan menuju ke Samarinda sepanjang 99,2 km. Fisik dan konstruksi sudah selesai 25 persen, pembebasan lahan sudah selesai 92 persen," kata Presiden di lokasi peninjauan Tol Balikpapan ‑ Samarinda Km 13, Kecamatan Balikpapan Utara, Kamis (13/7/2017).
Dikemukakan, usai pembangunan ruas Balikpapan‑Samarinda, ruas tol akan dilanjutkan hingga ke Bontang. Sementara itu, untuk Jembatan Manggar yang berada di ruas tol tersebut, pembangunannya sudah mencapai 77,01 persen.
"Ini yang kita cek adalah jembatan Manggar. Jembatan ini sepanjang 613 meter, hampir selesai," kata Presiden.
Sinar matahari memantul di kawasan pembangunan ruas jalan tol Km 13, Karang Joang, Balikpapan. Beberapa aparat kepolisian dan TNI terlihat ada yang berdiri di area ini, yang saat itu terik mataharinya begitu menyengat.
Saat menuju ke tenda acara Tribun mencoba melintasi menggunakan sepeda motor sekitar pukul 12.30 Wita. Lintasan jalan tol berupa beton sudah terbangun. Bagi kendaraan sepeda motor masih bisa melintasi.
Namun lajur ini tidak panjang sampai ke Samarinda, hanya berjarak sekitar tiga kilometer kondisi jalan tol masih terputus, berkondisi tanah dan bebatuan, jalan selanjutnya masih dalam proses pembangunan.
Sekitar pukul 14.10 Wita, Presiden Joko Widodo dan rombongan tiba di lokasi proyek pembangunan tol melalui jalur darat dikawal ketat Paspamres.
Keluar dari mobil kepresidenan RI-1, Jokowi tampak menggunakan busana yang berbeda dari biasanya. Kemeja panjang putih ditutup jaket sporty berwarna cerah, kuning dan biru dongker.
Presiden langsung menuju tenda, melihat grafik dan dokumentasi progres pembangunan jembatan dan jalan tol. Papan informasi yang dilihat Presiden menyajikan secara lengkap mengenai detail data proses pembangunan.
Setelah beberapa menit melihat data dan mendengarkan penjelasan dari pimpinan proyek, Presiden bersama Gubernur mengarah ke tengah jembatan Sungai Manggar.
Presiden yang menggunakan setelan celana panjang hitam mencoba meniti jembatan, sambil berjalan di pinggir jembatan, sesekali melihat panorama ke bawah jembatan.
Angin yang bertiup saat itu tidak kencang, namun ultraviolet matahari memang menyengat. Di bagian kepala presiden, menggunakan sebuah helm keselamatan warna putih. Sama halnya sang gubernur yang berada di kursi roda pun tampak kepalanya mengenakan helm.
Selang beberapa menit kemudian, presiden yang telah melihat kondisi Jembatan Sungai Manggar dan suasana proyek jalan tol, langsung memberikan pernyataan kepada sejumlah wartawan.
"Saya cek lagi pembangunan jalan tol dari Balikpapan ke Samarinda," ungkapnya.
Ia mengetahui, bahwa pengadaan jalan tol Kota Balikpapan‑Kota Samarinda di Kalimantan Timur dibangun dengan panjang 99,2 kilometer.
Dana yang dipakai untuk modal pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan ini memakai APBD Provinsi Kaltim dan APBN.
"Fisik dan konstruksi pembangunannya sudah berjalan 25 persen. Soal pembebasan lahannya sudah 92 persen. Bisa selesai ini," ujarnya.
Termasuk dirinya juga sudah melakukan kontrol pembangunan Jembatan Sungai Manggar yang membentang di jalan tol dianggap sudah memasuki tahap penyelesaian.
"Saya juga cek jembatan. Panjangnya sampai 613 meter. Sekarang (pembangunannya) sudah mau selesai, sudah mencapai 77 persen," ungkap presiden.
Soal traget penyelesaian pembangunan jalan tol, dirinya memberi traget kepada kontraktor untuk bisa segera diselesaikan supaya bisa dinikmati warga masyarakat pengguna transportasi darat.
"Saya kasih target Desember 2018 jalan tol sudah selesai. Insyaallah selesai. Kita targetkan harus selesai. Akhir 2018, rampung tol ini," tegas Presiden.
Lanjut Bontang
Diharapkan, tutur dia, ketika tol Balikpapan‑Samarinda rampung maka akan ada keberlanjutan infrastruktur lanjutan.
Pembangunan jalan tol ini tidak berhenti hanya sampai di Balikpapan‑Samarinda saja. "Sudah selesai lanjutkan lagi, diteruskan jalan tol sampai tembus ke Kota Bontang," ungkapnya.
Mengenai persoalan pembebasan lahan, Gubernur Awang tegaskan, tidak ada lagi permasalahan besar dalam upaya pembebasan lahan untuk jalan tol.
Seandainya ada yang tidak menerima, masyarakat boleh menggunakan jalur hukum.
Menurut dia, upaya pemerintah melakukan pembebasan lahan untuk jalan tol bukan tanpa tujuan. Seandainya ada tanah masyarakat terkena proyek jalan tol, tentu saja perlu disikapi secara baik, bisa melalui peradilan.
Namun, lanjut dia, pemerintah nantinya menggunakan undang‑undang pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Memakai lahan bukan karena alasan untuk kepentingan pribadi orang tertentu.
"Tidak ada masalah. Sementara lahan milik perusahaan tambang saja bisa. Tambang mempersilakan lahannya bangun tol. Sudah ada pernyataan dari masing‑masing pengusaha batu bara," ujarnya.
Penggantian lahan yang terkena proyek, gubernur ungkap sudah diberi ganti dengan bayaran sesuai ukuran nilai objek pajak.
"Penggantian untuk lahan Kodam sudah selesai. Sudah dibayar Rp 53 miliar. Sekarang tinggal pelaksanaannya saja, mudah‑mudahan target menyelesaikan tol tercapai," tegas Awang, menutup pembicaraan. (*)