Kemenhub Lakukan Evaluasi Terkait Banjir di Tol Cipali
Jakarta – Curah hujan tinggi dibeberapa daerah di Pulau Jawa menyebabkan beberapa daerah terendam banjir, tidak terkecuali pada ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 136 pada Rabu (1/1/2020). Kementerian Perhubungan yang mengetahui hal tersebut segera melakukan inventarisasi dari permasalahan penyebab terjadinya banjir di ruas Tol Cipali tersebut.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi menyampaikan pihaknya telah meninjau langsung lokasi banjir di Tol Cipali KM 136 tersebut. Setelahnya ia langsung mengadakan rapat koordinasi dan meminta kepada PT Lintas Marga Sedaya (LMS) agar dapat cepat bertindak dalam menangani banjir di ruas tol terpanjang di Pulau Jawa ini.
"Saya minta pihak LMS (Lintas Marga Sedaya) membangun tanggul sepanjang lebar sungai atau cerukan tersebut, dengan adanya tanggul minimal akan mengurangi limpahan air yang demikian deras seperti kemarin sore,"jelas Budi, dikutip dari bisnis.com
Dalam rapat koordinasi yang bertempat di Kantor Operasional PT LMS, Gerbang Tol Subang KM 109 Tol Cipali ini dihadiri oleh pihak operator Tol Cipali dan Polda Jawa Barat. Selain itu Budi juga berharap pihak pengairan Kementerian PUPR dapat melakukan normalisasi daerah aliran sungai yang bersinggungan dengan Tol Cipali ini dengan meminta tambahan alat berat excavator untuk membantu pekerjaan normalisasi.
Kemudian dari pihak Polda Jawa Barat serta Polres Indramayu diminta untuk dapat membuat rencana rekayasa lalu lintas untuk terkait potensi banjir seperti yang terjadi pada Rabu (1/1) kemarin. Selain itu Budi juga meminta Pihak PT LMS dapat memasang CCTV di lokasi rawan banjir sehingga dapat dilakukan antisipasi cepat jika potensi banjir.
"Kita harapkan sudah ada rencana pengalihan arus, mungkin sebelum titik banjir, kendaraan bisa keluar tol untuk menghindari banjir, baru kemudian masuk lagi. Kalau ada potensi hujan lebat seperti kemarin, patroli yang dilakukan baik oleh PJR maupun petugas, intensitasnya ditingkatkan,"kata Budi
Budi juga menyampaikan diperlukan pertimbangan antara derasnya air dengan kekuatan kendaraan. Hal ini bukan hanya dimaksudkan di lokasi banjir namun juga diperlukan penanganan yang lebih komprehensif untuk koordinasi lebih lanjut nantinya.
Menurut penjelasan pihak operator Tol Cipali, banjir di KM 136 kemarin disebabkan karena adanya curah hujan yang tinggi, di daerah Lasem, hulu Sungai Cilalanang, sehingga air meluap hingga ke jalan, dan juga karena hilir sungai yang menyempit.