Jakarta -  Pandemi Covid-19 yang sedang meluas tak membuat proses konstruksi empat venue olahraga terhenti, keempat venue tersebut saat ini terus dikebut pengerjaannya agar sesuai dengan waktu yang ditargetkan. 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan sarana dan prasarana olahraga dalam bentuk dukungan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua tahun 2020.

Dalam proses pembangunan, PUPR tetap memperhatikan kesehatan, keselamatan dan penyesuaian terhadap kebijakan Pemerintah Pusat maupun Daerah.

“Pembangunan infrastruktur dalam rangka mendukung PON XX 2020 di Papua, harus diperhatikan secara detail mulai dari tahap desain, tahap pembangunan hingga tahap pengawasannya," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Adapun progres empat arena olahraga yang sedang dibangun PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya di Kabupaten Jayapura hingga 26 Maret 2020, Progres pelaksanaan fisik Venue Istora mencapai 82,95%, lalu Venue Aquatic mencapai 80,87%, serta Venue Cricket dan Lapangan Hockey indoor maupun outdoor mencapai 92,14%.

Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar, Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto juga menyampaikan, saat ini sudah dilakukan kesepakatan antara Gubernur Papua, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), Bupati/Walikota serta seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Papua terkait pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan COVID-19.

Poin yang dimaksud tersebut adalah dengan dikeluarkannya kebijakan soal penutupan penerbangan bandara dan pelayaran kapal penumpang di pintu-pintu masuki di Wilayah Papua.

“Hal ini tentu akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan Venue PON dikarenakan akan terdapat kesulitan dalam pengiriman material dari luar wilayah Papua, penambahan tenaga kerja, dan mendatangkan tenaga ahli sertifikasi. Namun Kementerian PUPR tetap terus bergerak dalam rangka penyelesaian tugas negara untuk membangun Venue PON Papua tepat pada waktu,” ucap Iwan Suprijanto.

Pelaksanaan PON XX di Papua direncanakan berlangsung pada 20 Oktober – 2 November tahun 2020. Pembangunan arena aquatic diharapkan target penyelesaian pada Juli tahun 2020 dapat dipenuhi.

Mengenai biaya pembangunannya dialokasikan dari APBN (MYC) tahun 2018-2020 berjumlah sebesar Rp 401.058 miliar. Area Aquatic akan dilengkapi dengan fasilitas pool yang sesuai dengan standar Federation Internationale de Natation (FINA) yang merupakan induk organisasi internasional olahraga renang serta tata lampu berstandar field of play (FOP)

Sementara itu, pembangunan Istora Papua Bangkit ditargetkan selesai Juni tahun 2020. 

Bertindak selaku kontraktor PT PP (Persero) dengan nilai pekerjaan Rp 257,5 miliar dan konsultan manajemen PT. Virama Karya sebesar Rp 4,8 miliar. Struktur rangka atap Venue Istora saat ini sedang dalam proses pendaftaran Rekor MURI sebagai Rangka Atap Baja Dome dengan bentang terpanjang di Indonesia.

Kemudian, Arena Aquatic dan Istora berada di kawasan Olahraga Kampung Harapan seluas 32 Ha. Pada kompleks kawasan ini juga sedang dibangun Stadion Utama Papua Bangkit yang dilengkapi papan skor, peralatan sistem waktu, dan lampu LED standar FIFA, dengan kekuatan 1.800 Lux. Kemudian fasilitas lainnya seperti lapangan latihan/pemanasan, zona aman stadion, dan area parkir.

Lalu, berbicara total pembangunan arena Cricket dan lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor) sebesar Rp 277 miliar dengan kontraktor PT. Nindya Karya dan konsultan manajemen PT. Bina Karya senilai Rp 4,9 miliar yang akan selesai pada Juni 2020.

Tak hanya pembangunan empat venue, Kementerian PUPR pada tahun 2020 juga mendapatkan amanah dalam penyelesaian 3 (tiga) Venue PON Baru yaitu Arena Sepatu Roda, Venue Panahan, dan Venue Dayung (dimulai akhir Februari) serta Penataan Kawasan Kampung Harapan sebagai area Pendukung Venue Istora dan Aquatic (dimulai akhir Januari)

Selain itu,penataan Kawasan Doyo Baru sebagai area pendukung Arena Cricket, Hockey Outdoor dan Hockey Indoor (dimulai akhir Desember 2019).