Kontrak Baru Adhi Karya Melonjak 60%

09/04/2017

Tidak berkategori

Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,7 triliun selama kuartal I-2017, melonjak sekitar 60% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year) senilai Rp 2,3 triliun. Sementara itu, terkait anak perusahaan, BUMN konstruksi ini akan melakukan penawaran umum perdana (initial public of fering/IPO) saham PT Adhi Persada Gedung.
 
Manajemen Adhi Kar ya sebelumnya menyampaikan, target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 21 triliun, di luar kontrak light rail transit (LRT). Bila ditambah dengan kontrak kereta api ringan (LRT), besarannya mencapai Rp 42 triliun. Tahun lalu, perseroan menargetkan perolehan kontrak baru hingga Rp 25 triliun, namun realisasinya hanya sekitar Rp 16,6 triliun.
 
Adapun kontrak baru yang telah diperoleh hingga Maret 2017, antara lain, penambahan struktur Apartemen Pancoran Riverside senilai Rp 435 miliar. Selain itu, desain dan pembangunan rumah susun Nagrak Tower 6-10 yang berlokasi di Jakarta Utara senilai Rp 215,4 miliar, serta revitalisasi pabrik gula Mojo di Sragen senilai Rp 204,5 miliar.
 
Ada pula kontrak desain dan pembangunan rumah susun di Cilincing, Jakarta Utara, sebesar Rp 177,8 miliar dan kontrak Apartemen Mardhika Park, Tambun, senilai Rp 167,8 miliar. Kontrak baru pada kuartal I-2017 mayoritas didapat dari lini bisnis konstruksi dan energi hingga sebesar 94,4%, sisanya dari lini lainnya. Sedangkan menurut tipe pekerjaannya, 71,7% dari kontrak baru adalah proyek gedung, 16,8% merupakan proyek jalan dan jembatan, serta 11,5% merupakan proyek infrastruktur lainnya.
 
Adapun sumber dana perseroan untuk realisasi kontrak baru adalah dari APBN/APBD dengan porsi 25,2% dari total dana, dari BUMN sebesar 41,6%, dan dari swasta 33,2%. (c01)