Pemerintah Buka Peluang Swasta Untuk Garap Jalan Tol
Jakarta – Dalam waktu dekat ini pemerintah akan kembali melakukan penawaran dari 6 proyek jalan tol potensial untuk di kerjakan, dua diantaranya yakni ruas Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dan ruas Tol Bawen-Yogyakarta yang akan segera dilelang. Menyikapi hal ini, Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit menyampaikan pemerintah akan membuka peluang terhadap investor dalam negeri juga investor asing untuk menggarap proyek ini.
Terbukanya kesempatan investor asing dalam beberapa proyek jalan tol ini diharapkan tidak hanya memperketat persaingan dalam tender proyek, namun juga menjadi pembelajaran dalam pekerjaan proyek infrastruktur. Selain 2 ruas tol tersebut, ada juga proyek lain yang sedang dalam tahap pra-kualifikasi yaitu Balikpapan-Penajam Passer Utara.
"Kami melihat dari sisi teknologi. Apalagi di daerah-daerah seperti Penajam Passer, itu kan tingkat teknologi yang digunakan sangat tinggi, tidak seperti jalan biasa," ungkap Danang
Sampai saat ini untuk keterlibatan investor asing baru diikuti oleh investor asal China yang berminat untuk menggarap proyek Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Passer Utara. Bahkan Danang menyampaikan investor asal China ini sudah mengikuti rapat penjelasan prakualifikasi lelang yang dilakukan BPJT pada akhir bulan Juli kemarin.
"Sejauh ini dua dari China ya, mereka dapat data dan sebagainya. Kita tunggu nanti tender yang masukin berapa," kata Danang.
Sementara itu, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia berencana akan kembali membidik penjaminan dari 6 proyek infrastruktur yang menjadi fokus pembangunan pemerintah. Keenam proyek tersebut diantaranya adalah proyek jalan tol Semarang-Demak, Preservasi jalan nasional lintas Timur Sumatera, kemudian proyek Kereta Api Makassar-Parepare, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur I, Pengembangan RS Kanker Dharmais dan Pengembangan RSUD Zainoel Abidin.
Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Armand Hermawan menyampaikan, pihaknya akan menjamin keenam proyek tersebut dengan memberikan penjaminan dengan nilai Rp 25 triliun sepanjang 2019.
Tahun ini enam proyek dengan nilai penjaminan sekitar Rp 25 triliun," kata Armand