Perguruan Tinggi Kerjasama Ciptakan Aplikasi Pengelolaan Tata Ruang Kota
Jakarta - Minimnya pengetahuan masyarakat dalam memahami Peraturan Daerah (Perda) terkait pengeloolaan tata ruang dan kota di Indonesia saat ini, ternyata menarik perhatian kalangan perguruan tinggi. Buktinya, Podomoro University bersama Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang kini saling bekerjasama untuk dapat meciptakan suatu aplikasi yang dapat membantu masyarakat dalam membaca, menggunakan dalam menaati Perda tersebut.
Rektor Universitas Agung Podomoro, Cosmas Batubara mengungkapkan, kerja sama yang dibangun dengan Institut Teknologi Nasional Malang ini merupakan kerja sama yang akan sangat bermanfaat khususnya dalam membangun Indonesia. "Dukungan dari akademisi sangat penting bagi perkembangan bisnis konstruksi dan penataan wilayah yang bila bersinergi, akan menghasilkan penataan ruang di Indonesia ini menjadi lebih nyaman bagi seluruh masyarakat serta yang tentunya konstruksi bangunan-bangunan yang memiliki kualitas terbaik," terang Cosmas saat ditemui belum lama ini.
Dalam hal ini, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang khususnya pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota tengah mengembangkan sebuah aplikasi pengelolaan tata ruang berbasis Android, dimana aplikasi ini nantinya memudahkan masyarakat dalam memahami dan membaca penataan ruang di Indonesia.
Salah satu dosen Perencanaan Wilayah dan Kota ITN Malang, Muhammad Reza menilai bahwa masyarakat hingga kini masih sulit untuk membaca dan memahami peraturan daerah yang khususnya berkaitan dengan penataan ruang. Hal tersebut mendorong dirinya untuk memberikan ide serta mengembangkan sebuah Aplikasi Penataan Ruang berbasis Android yang bernama “UR’Watch” yang berarti “Urban-Regional Watch”.
Aplikasi tersebut mengubah bentuk tampilan peraturan daerah menjadi sebuah kemasan yang mudah dibaca, diterapkan dan ditaati oleh masyarakat umum. Aplikasi ini tentunya tersedia dalam Google Play Store pada Platform Android. Saat ini aplikasi tersebut dalam tahap launching dengan satu modul peraturan daerah yakni Kota Kepanjeng Malang, dimana nantinya akan terus dikembangkan untuk menambah modul peraturan daerah lainnya.
Selain itu, karena minimnya tenaga profesional dalam bidnag konstruksi, Podomoro University turut menggandeng University Teknologi Malaysia (UTM). Cosmas menjelaskan, kerjasama ini mencakup bidang akademik, program pertukaran dosen dan mahasiswa, konferensi, bidang penelitian dan pengembangan, program semester pendek dan sertifikasi profesional, serta pengembangan kurikulum.
"Diharapkan dapat memberikan sumbangsih serta pengetahuan dan ilmu baru untuk para mahasiswa dan pelaku konstruksi di Indonesia, sehingga kita semua memiliki pemahaman yang lebih komprehensif mengenai peranan Project Manager dan Quantity Surveyor dalam dunia konstruksi," imbuhnya. (*/sar/pro)