Perusahaan beton pracetak berlomba tambah pabrik
JAKARTA - Perusahaan beton pracetak meneropong pasar lebih kekar tahun depan. Untuk itu, beberapa pabrik beton pracetak sibuk menyusun rencana penambahan kapasitas produksi.
Salah satunya PT Wika Beton Tbk yang tengah memproses perizinan pembangunan pabrik beton pracetak berkapasitas 250.000 ton - 300.000 ton per tahun di Subang, Jawa Barang. Pabrik yang akan berdiri di lahan 30 hektare (ha) tersebut berkapasitas 2,6 juta ton beton per tahun.
Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan Wika Beton, bilang, proses perizinan diharapkan rampung Desember 2016 agar produksi berjalan di semester I -2017. "Nantinya akan memproduksi beton pracetak girder," kata Puji, kepada KONTAN, Minggu (13/11).
Semula, target pembangunan pabrik kelar pada November 2016. Namun target tak terpenuhi, karena terganjal perizinan.
Selain menambah pabrik, emiten berkode saham WTON tersebut juga menambah kapasitas produksi lewat pembangunan mobile plant di Sulawesi Utara, dengan kapasitas 100.000 ton per tahun. Pembangunan mobile plant untuk menyuplai proyek beton untuk jalan tol.
Selain itu, WTON akan menambah kapasitas produksi di pabrik yang eksisting. "Pabrik di Lampung Selatan masih memiliki beberapa jalur produksi untuk ditambah. Tapi tambahan tergantung pasarnya," kata Puji.
Wika Beton juga memiliki lahan di Balikpapan seluas 26 ha yang bisa dibangun pabrik. Namun pembangunan pabrik di Balikpapan belum dilakukan, mengingat pasar di sana belum menggembirakan.
Dalam beberapa bulan ke depan, Wika Beton berencana membangun pabrikasi beton curah atau ready mixed di Balikpapan. Nah pembangunan pabrikan beton ready mixed tidak membutuhkan investasi besar.
Perusahaan lain yang berusaha memperbesar produksi beton pracetak adalah PT PP Tbk (PTPP). Agus Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP bilang, PTPP akan menambah tiga mobile plant untuk melayani kebutuhan beton pracetak untuk proyek PTPP di Indonesia Timur. “Kebutuhan internal kami saja sangat besar,” kata Agus.
Saat ini, PTPP lewat anak usahanya, PT PP Pracetak memiliki fasilitas produksi beton pracetak di Wonosari dengan kapasitas 180.000 ton.
Setelah itu ada di Sadang berkapasitas 160.000 ton, serta dua mobile plant di Lampung dan Medan berkapasitas masing-masing 120.000 ton. Total, kapasitas produksi PTPP sekitar 540.000 ton per tahun.
Tak ketinggalan, produsen beton pracetak PT Waskita Beton Precast Tbk menambah pabrik di Sumatra Utara dan Kalimantan guna melayani kebutuhan beton proyek afiliasinya. Namun sayang, manajemen Waskita Beton tak merinci kapasitas produksi pabrik baru itu.
Ekspansi tersebut diperkirakan menelan investasi sekitar Rp 1,1 triliun, yang akan dibiayai dari dana hasil initial public offering (IPO) dan pinjaman perbankan. Yang jelas, kedua pabrik tersebut diharapkan rampung semester II-2017.
Saat ini, perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode WSBP tersebut memiliki kapasitas produksi 2,3 juta ton per tahun.
Sampai akhir tahun ini, manajemen Waskita Beton membidik kapasitas produksi sebesar 2,6 juta ton per tahun. Selain menambah pabrik di Sumatra dan Kalimantan, Waskita Beton saat ini tengah merampungkan dua pabrik beton pracetak di Klaten, Jawa Tengah dan di Palembang berkapasitas produksi masing-masing 100.000 ton dan 250.000 ton per tahun. Kedua pabrik ini ditargetkan berproduksi Desember 2016.