Peluang dan Tantangan Infrastruktur Menurut Profesor dari Oxford

16/11/2016

Tidak berkategori

JAKARTA - Infrastruktur dapat mengubah wajah kota, baik itu menjadi lebih baik atau malah makin memburuk.

Hal inilah yang mendasari adanya berita baik dan berita buruk dari pembangunan infrastruktur.

"Berita baiknya, infrastruktur menciptakan peluang. Infrastruktur mengubah suatu negara dan membuat pertumbuhan ekonomi yang luar biasa," ujar Professor dari Universitas Oxford Atif Ansar saat Indonesia Economic Forum, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Ansar mencontohkan, wajah Dubai saja kurang dari 16 tahun terakhir dapat bertransformasi dengan banyaknya proyek-proyek infrastruktur.

Selain itu, perubahan pelabuhan Singapura saat ini juga sangat signifikan dibanding pada 1974, dan sekarang pelabuhan tersebut menjadi salah satu yang tersibuk di dunia.

Alhasil, Singapura tampil sebagai negara dengan ekonomi tersukses. 

Meski demikian, pembangunan infrastruktur yang berhasil membutuhkan sejumlah persyaratan, dan tantangan.

Di antaranya, Ansar menyebutkan, adalah biaya yang besar, penurunan kurs, risiko proyek, inflasi, dan ketatnya jadwal pembangunan.

"Tidak ada tunjangan yang dibuat untuk kemungkinan fluktuasi nilai tukar masa depan," kata Ansar.

Kegagalan ini terjadi pada proyek hidroelektrik di Chivor, Kolombia. Akibatnya, depresiasi menyebabkan biaya infrastruktur membengkak 35 persen.

Sementara untuk risiko situs spesifik, contohnya terjadi pada proyek hidroelektrik Itumbiara, Brazil.

Perkiraan biaya memberikan kemungkinan risiko fisik sebesar 20 persen dari biaya dasar untuk pemindahan material konstruksi jika dibutuhkan.

Namun, kenyataannya, perhitungan geologi yang lemah menyebabkan biaya meningkat sampai lebih dari 96 persen.