Segera Groundbreaking, Subang Smartpolitan Jadi Kawasan Industri Baru Dekat Pelabuhan Patimban
Jakarta – Subang Smartpolitan direncanakan akan jadi Kawasan Industri baru yang dibangun dekat dengan Pelabuhan Patimban. Wilayah industri ini akan dibangun oleh PT Suryacipta Swadaya yang merupakan anak usaha dari PT Surya Semesta Internusa, direncanakan mulai melakukan groundbreaking fase pertama seluas 400 hektar pada 18 November 2020 nanti.
Vice President Sales and Marketing PT Suryacipta Swadaya, Abednego Purnomo menjelaskan proyek kawasan industri Subang Smartpolitan ini akan berbeda dengan kawasan industri lain, hal tersebut dikarenakan dalam kawasan industri ini juga akan dibangun area komersial, pendidikan, perkantoran serta perumahan yang akan berdiri diatas lahan seluas 2.717 hektar.
"Kawasan industri Subang Smarpolitan ini beda dengan kawasan industri lain yang telah ada. Ini memanfaatkan teknologi industri 4.0,"jelas Abednego
Pada groundbreaking fase pertama ini, akan dibangun tiga kawasan industri, yakni area komersial, perumahan, serta wilayah area hijau yang akan dibangun diatas lahan seluas 400 hektar. Dalam tahapan awal, Abednego menjelaskan pihaknya akan mulai mengerjakan infrastruktur dasar seperti pengolahan air limbah, air bersih serta ketersediaan listrik dan selanjutnya secara bertahap untuk membangun kawasan industri.
"Untuk pendidikan sendiri, saat ini kami sedang berbicara beberapa institusi pendidikan baik dalam negeri maupun Asean. Seluas 40 hektare untuk perumahan, dan juga 40 persen untuk area hijau yang sesuai dengan undang-undang berlaku. Area residensial ini bisa dijadikan untuk investasi properti,"jelas Abednego
Selain itu, Ia juga menyampaikan hingga saat ini pihaknya masih belum mendapatkan investor yang akan berkomitmen investasi pada pembangunan fase pertama dari Subang Smartpolitan ini. Meskipun begitu, Abednego menjelaskan sejak 2018 telah ada rencana partner investor dari Jepang dan juga China yang tertarik berinvestasi di Subang.
"Common practice dunia industri, mengumpulkan potensi-potensi. Kami tengah dalam meningkatkan awareness. Untuk komitmen investasi, saya jawab belum tetapi lucunya, sejak 2018 itu, dulu partner investasi terbesar di Indonesia Jepang, lalu pada 2019 kebalap oleh China, jadi saat presentasi di Jepang, saya presentasi di Karawang, tetapi mereka berminat di Subang," sebut Abednego
Ia juga menargetkan banyak investor asing ini akan didominasi pada industri otomotif serta consumer goods. Hal tersebut didasari beberapa alasan seperti dengan hadirnya Pelabuhan Patimban yang direncanakan mulai beroperasi pada akhir tahun 2020 ini memiliki car terminal sehingga mendukung infrastruktur industri tersebut.
Selain itu terdapat juga pasar otomotif yang besar di Indonesia, serta untuk consumer goods kawasan industri Subang Smartpolitan ini cocok karena posisinya berada di tengah Pulau Jawa dan didukung infrastruktur jalan Tol Trans Jawa yang mempermudah akses logistik pengiriman kebeberapa wilayah.
"Kenapa otomotif, karena pertama di Pelabuhan Patimban ada car terminal-nya, dan juga di-support Pemerintah Jepang untuk Pelabuhan Patimban ini. Selain itu, potensi pasar otomotif di Indonesia sangar besar. Untuk mamin kenapa tertarik, mereka ingin berlokasi di tengah, sehingga bisa mengirimkan produknya ke Jakarta, Bandung, dan Jawa Tengah dengan menggunakan truk,"sebutnya
Subang Smartpolitan ini pun memiliki akses yang cukup mudah, dengan terdapat Stasiun Pringkasap yang berada 1 km dari kawasan industri, kemudian nantinya juga akan dibangun trase tol Cipali-Patimban sepanjang 40 km yang diprakarsai oleh Konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Surya Semesta Internusa, PT Daya Mulia Turangga, serta PT Jasa Sarana yang akan melintasi kawasan industri Subang Smartpolitan. Rencananya akses tol ini akan dibangun pada kuartal II tahun 2022.
"Kalau tanpa tol trase Cipali - Patimban ini jaraknya 69 kilometer sehingga dengan adanya ruas tol ini jaraknya akan lebih dekat jadi hanya 40 kilometer saja. Ini tentu akan lebih efisien logistiknya," ucap Abednego.