Terapkan Teknologi Serat Optik, Tol Kuala Tanjung – Parapat Bakal Dibangun Jadi Smart Toll
Jakarta – Pembangunan jalan tol Pulau Sumatera terus dipercepat. Tidak hanya pada bagian utama koridor tol Trans Sumatera, namun juga percepatan pembangunan terlaksana untuk ruas tol penghubung ke wilayah Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN). Salah satunya adalah pembangunan ruas tol Kuala Tanjung-Parapat yang menjadi akses untuk menuju KSPN Danau Toba, Sumatera Utara.
Jalan tol yang menjadi lanjutan ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggu (MKTT) ini dibangun oleh gabungan perusahaan yakni, PT Hutama Karya (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan juga PT Waskita Toll Road dengan membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) dengan total panjang jalan tol sepanjang 143,5 km.
Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita, Wikumurti menyampaikan ruas tol ini nantinya akan dibangun dalam 6 seksi dan menghubungkan wilayah Tebing Tinggi sampai ke Parapat.
"Jalan tol ini akan terdiri dari 6 seksi yakni seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura (20,4 KM), seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung (18,05 KM), seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan (30 KM), seksi 4 Serbelawan Pematang Siantar (28 KM), seksi 5 Pematang Siantar-Saribudolok (22,3 KM) dan seksi 6 Saribudolok-Parapat (16,7 KM) serta terdapat Junction Tebing Tinggi sepanjang (7,9 KM),"jelas Wikumurti
Wikumurti juga menyampaikan target pembangunan tol ini akan rampung pada tahun 2020 dengan masa konsesi 40 tahun. Untuk total investasi yang dihabiskan mencapai Rp 13,4 triliun, dengan Rp 9,6 triliun diantaranya untuk biaya konstruksi fisik.
Selain itu, ruas tol Kuala Tanjung-Parapat ini juga dibangun dengan menerapkan teknologi serat fiber atau fiber optic untuk berimplikasi pada pengembangan smart plantation diwilayah perkebunan yang dilalui ruas tol ini. Hal ini menjadikan ruas tol Kuala Tanjung-Parapat dapat disebut sebagai Smart Toll.
"Dalam pembangunannya, tol ini akan dilengkapi dengan serat fiber optic sehingga ke depan akan menjadi Smart Toll Way yang berimplikasi pada pengembangan smart plantation pada lokasi perkebunan sepanjang tol dan juga pengembangan smart city,"tambah Wikumurti
Dengan hadirnya ruas tol ini, nantinya perjalanan dari Medan menuju Danau Toba atau sebaliknya hanya akan menghabiskan 1,5 jam perjalanan. Hal ini akan meningkatkan efisiensi mobilitas dan memperbanyak aksesibilitas menuju Danau Toba yang akan menjadi KSPN.
"Lokasi tol yang strategis untuk angkutan logistik Pelabuhan Kuala Tanjung dan penghubung lokasi wisata Danau Toba memberi peluang ketertarikan investor untuk pembiayaan investasi kerjasama bagi hasil serta pengembangan kawasan sekitar jalan tol,"jelas Wikumurti